dokter ortopedi spesialis tulang belakang
BerandaKesehatan RSUD Sumenep Miliki Dokter Specialis Ortopedi Tulang belakang. RSUD Sumenep Miliki Dokter Specialis Ortopedi Tulang belakang. Redpel beritalima. Rabu, 3 Agustus 2022 | 19:26 WIB. 500 views. Kasi Humas RSUD. Dr H. Moh. Anwar Sumenep Arman Andika Putera , SKM. M.Kes
Dr Phedy., Sp.OT (K) Spine adalah Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi, Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD. Beliau menempuh pendidikan Kedokteran Umum, Spesialis Ortopedi dan Konsultan Tulang Belakang di Universitas Indonesia Jakarta. Beliau juga aktif menjadi pembicara dan instruktur di berbagai seminar dan workshop baik di
Berikutini beberapa pilihan Dokter Spesialis Ortopedi di Mitra Keluarga: dr. Fachrisal Ipang, Sp.OT (K)SPINE, Dokter Spesialis Orthopedi ahli Spine (tulang belakang) Mitra Keluarga Kemayoran. dr. Yanuar Cahyadarma, Sp.OT (K), Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Konsultan Hand and Microsurgery Mitra Keluarga Pondok Tjandra
Dokterspesialis tulang dan sendi memiliki title S.,pOT yang tersemat di belakang namanya. Mempunyai tugas menangani cedera serta penyakit pada sistem muskuloskeletal tubuh diantaranya tulang, sendi, otot, tendon, pembuluh darah hingga saraf. Cedera umumnya terjadi disebabkan kecelakaan, olahraga ataupun penyakit tertentu.
Lebihlengkapnya, Dokter Spesialisasi Bedah Ortopedi dan Traumatologi adalah dokter yang memiliki fokus untuk menangani cedera dan penyakit pada sistem muskoloskeletal tubuh. Sistem tersebut mencakup tulang, sendi, tendon, otot, ligamen, dan saraf. Untuk mendapatkan gelar dokter spesialis ini, membutuhkan waktu belajar yang cukup lama.
mộ dung phu nhân không dễ chọc. Dr. Phedy., K Spine adalah Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi, Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD. Beliau menempuh pendidikan Kedokteran Umum, Spesialis Ortopedi dan Konsultan Tulang Belakang di Universitas Indonesia Jakarta. Beliau juga aktif menjadi pembicara dan instruktur di berbagai seminar dan workshop baik di tingkat nasional maupun internasional. Beliau juga memiliki banyak penghargaan dan beberapa kali memenangkan Indonesian Orthopaedic Investigator Award. Dr. Phedy., K Spine memiliki keahlian dalam menangani berbagai masalah pada tulang belakang seperti nyeri punggung, nyeri leher, syaraf terjepit, infeksi tulang belakang dan kelainan bentuk tulang belakang baik dengan teknik konvensional maupun dengan teknik minimal invasif. Beliau memiliki ketertarikan khusus untuk kelainan bentuk tulang belakang terutama untuk skoliosis dan kifosis. Pendidikan Medical Doctor, Faculty of Medicine, University of Indonesia, Jakarta, Indonesia Orthopedic, Department of Orthopaedic dan Traumatology, Faculty of Medicine, University of Indonesia, Jakarta, Indonesia Spine Fellowship, Department of Orthopaedic and Traumatology, Faculty of Medicine, University of Indonesia, Jakarta, Indonesia Journal Publication Variation in global treatment for subaxial cervical spine isolated unilateral facet fractures. Eur Spine J. 2021 Apr 2 Preoperative skull tongs-femoral traction versus cotrel longitudinal traction for rigid and severe scoliosis Cohort study. Ann Med Surg Lond. 2021 Cross-cultural adaptation and psychometric validation of the Indonesian version of the Oswestry Disability Index. Eur Spine J. 2021 Apr;3041053-1062 A posterior-only approach for treatment of severe adolescent idiopathic scoliosis with pedicle screw fixation A case series. Eur Spine J. 2021 Feb;302517-523 Regional and experiential differences in surgeon preference for the treatment of cervical facet injuries a case study survey with the AO Spine Cervical Classification Validation Group. Eur Spine J. 2021 Feb;302517-523 An unusual case of extensive contiguous cervicothoracic spinal tuberculosis involving fourteen damaged segments A Case report. International Journal of Surgery Case Reports. 6 February 2020. Motoric Recovery After Transplatation of Bone Marrow Derived Mesenchymal Stem Cells in Chronic Spinal Cord Injury A Case Report. American Journal of Case Reports. Am J Case Rep, 2019;20; 1299-1304. Submuscular gluteal abces An unusual presentation of rare sacral tuberculosis. International Journal of Surgery Case Reports 54. 2019;55-59. Hypersentivity to oerthopaedic implant manifested as erythroderma Timing of Implant. International Journal of Surgery Case Reports 49. 2018;110-114. Total hip replacement A meta-analysis to evaluate survival of cemented, cementless, and hybrid implants. World J Orthop. 2017;82192-207. Prevalence and Associated Factors of Musculoskeletal Disorders among Young Dentists in Indonesia. Malaysian Orthop J. 2016;102;1-5. Mesenchymal stem cells implantation in atrophic nonunion of the long bones a translational study. Bone Joint Res. 2016;57287-93. Peran beras angkak dalam mempercepat penyembuhan fracture dengan gangguan vaskularisasi pada Rattus Novergicus. eJ Kedok Indones. 2015;33209-19. Osteotomy in blount disease a systematic review. J Orthop. 2016;133207-9. Osteogenic potency of human bone marrow mesenchymal stem cells from femoral atrophic non-union fracture site. J ClinExperimen Invest. 2014;52159-63. Existence of mesenchymal stem cells in the site of atrophic non-union. Bone Joint Res. 2013;26112-5. Outcome of Cloverleaf Locking Plate Fixation for Femoral Neck Fractures in Young Adults. Malaysian Orthop J. 2012;6130-4. Role of Allogeneic Mesenchymal Stem Cells in Reconstruction of Bone Defect in Rabbits. Med Health. 2011;61 Suppl;166 abstract Mesenchymal stem cells source of isolation, survival in hydroxyapatite-calcium sulphate, and effect in healing of bone defect” Clin Biochem. 2011;4413S295 abstract Role of allogenic mesenchymal stem cells in the reconstruction of bone defect in rabbits. Med J Indones. 2014;2319-14. Do Methicillin Resistant Staphylococcus MRSA Carrier Patients Influence MRSA Infection more than MRSA-carrier Medical Officers and MRSA-carrier Family? Acta Med. 2013;453202-5. Small volume resuscitation in hemorrhagic shock historical and scientific background. J Indones Orthop. 2012;40217-20. Can mesenchymal stem cells survive in hydroxyapatite sulphate? Med J Indones. 2012;1218012. Iliac Crest and Femoral Bone Marrow as the Source of Plastic-adherent Cells. Med J Indones. 2011;202100-4. Organisasi dan pengalaman lain Anggota IOA Indonesian Orthopaedic Association/PABOI Perhimpunan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Indonesia Anggota Ikatan Dokter Indonesia IDI Editor Jurnal - Indonesian Orthopaedics, 2011 - Sekarang Editor E-Journal Kedokteran - Universitas Indonesia, 2015 - Sekarang Penghargaan Indonesian Orthopedic Investigator Award. Artikel Beliau memiliki keahlian menangani masalah tulang belakang dari nyeri punggung, nyeri leher, saraf kejepit, infeksi tulang belakang hingga kelainan bentuk tulang belakang lainnya. Salah satu keahlian khususnya menangani kelainan bentuk tulang belakang skoliosis. Menariknya dalam pengobatan skoliosis, dr. Phendy menggunakan teknologi canggih berupa robot navigasi dengan akurasi Robot yang menjadi pertama dan satu-satunya di Indonesia untuk kebutuhan operasi skoliosis kemudian disebut juga robot skoliosis. Skoliosis merupakan kelainan tulang belakang dengan bentuk melengkung seperti huruf C atau S di bagian punggung. Kelainan ini jika tak diobati dan dibiarkan akan dapat menyebabkan kelumpuhan. Skoliosis yang parah bisa juga mengganggu fungsi pernapasanparu-paru. Skoliosis ini punya tiga jenis berdasarkan penyebabnya, antara lain 1. Skoliosis idiopatik Skoliosis yang tidak diketahui penyebab pastinya namun jadi kasus yang paling sering terjadi. Umumnya terjadi pada usia remaja meski bisa juga muncul pada bayi dan anak-anak. 2. Skoliosis bawaan Seperti namanya, kelainan tulang punggung ini karena bawaan sejak lahir. 3. Skoliosis neurologis Skoliosis ini disebabkan karena kelainan saraf yang mempengaruhi tulang belakang. Penderitanya mengalami pertumbuhan tidak normal. Ada dua tipe yakni struktural yang disebut bersifat permanen. Serta nonstruktural yang umumnya bersifat sementara dan bisa diperbaiki. Kondisi yang ditangani Berikut ini beberapa gejala skoliosis yang mungkin terjadi dan perlu diwaspadai Tulang belakang melengkung membentuk huruf C atau S Tulang belakang berputar Posisi tubuh yang condong ke salah satu sisi Posisi bahu tidak sejajar atau tidak rata Panggul yang tinggi sebelah Sesak napas Pada penderita dewasa, skoliosis umumnya disertai dengan sakit punggung Salah satu tulang belikat yang tampak mencuat Pakaian sering tidak pas di tubuh Tindakan yang dapat dilakukan Pengobatan dan cara menangani skoliosis tergantung beberapa hal seperti parahnya kondisi, usia, bentuk lengkungan, lokasi lengkungan dan pertumbuhan tulang. Berikut ini penanganan berdasarkan usia 1. Skoliosis pada anak-anak dan remaja Pemantauan kondisi Gips Penyangga punggung Operasi 2. Skoliosis pada orang dewasa Pemberian obat antinyeri Olahraga teratur Suntik obat seperti steroid atau anestesi lokal Penyangga punggung Operasi dr. Phedy, K Spine sebagai tim dokter operasi skoliosis Gatam Institute sudah sangat berpengalaman dalam menangani operasi kelainan tulang belakang yang satu ini. Seperti yang sudah dijelaskan sedikit di atas, dia menggunakan robot skoliosis dalam pengobatannya. Robot Skoliosis Robot Skoliosis atau robot navigasi untuk kebutuhan operasi pasien skoliosis ini pertama dan satu-satunya yang dimiliki Eka Hospital. dr. Phedy jadi salah satu yang ahli menjalankan operasi dengan robot ini. Menurut beliau, pada tahap awal pasien akan menjalani skrining untuk melihat postur tulang belakang serta kalkulasi penempatan screws implan. Robot navigasi akan membantu dokter dalam menentukan lokasi penempatan screws implan di tulang belakang. Prosesnya tetap dilakukan oleh dokter yang berpengalaman. Keunggulan penggunaan robot skoliosis ini memungkinkan operasi jadi minim sayatan, minim cedera dan risiko pendarahan lebih sedikit, mempersingkat waktu operasi, pemulihan lebih cepat, serta radiasi sangat minimal sehingga lebih aman bagi kesehatan. Praktek Eka Hospital BSD Untuk prakteknya, dr. Phedy, K Spine berada di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang. Jadi kalau Anda mengalami beberapa keluhan skoliosis dan ingin melakukan pengobatan menggunakan robot skoliosis bisa buat janji dengan dr. Phedy melalui layanan WhatsApp Eka Hospital 0-8888-90-5555.
Menjalankan aktivitas kerja sehari-hari sering kali menimbulkan masalah pada punggung maupun pinggang. Ini bisa terjadi jika seseorang terlalu lama duduk yang akhirnya berdampak pada postur tubuh dan tulang yang biasa dialami meliputi nyeri punggung, bahu, hingga nyeri lengan yang bisa menyebabkan keterbatasan dalam beraktivitas. Kondisi ini bisa diatasi dengan program rehabilitasi rilis yang diterima IDN Times, dr. A. Penny Kusumastuti, SpKFR., dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Eka Hospital BSD, membagikan informasi terkait rehabilitasi Apa itu program rehabilitasi medik?ilustrasi rehabilitasi medik ThomassenRehabilitasi medik adalah sebuah program terapi intensif yang ditujukan untuk pasien yang mengalami masalah nyeri, gangguan dan penurunan fungsi pada otot, tulang, dan dari pengobatan ini adalah untuk menghilangkan nyeri dan meningkatkan kemampuan fungsional seseorang untuk bisa kembali beraktivitas. Menurut dr. Pennny, hal ini cocok untuk pekerja yang biasa menghabiskan separuh harinya duduk di depan layar. "Terapi rehabilitasi medik dilaksanakan untuk melatih tulang serta otot-otot pasien untuk menjaga kekuatan serta ketahanan sehingga tubuh mampu untuk bekerja dalam jangka panjang," dr. Penny menjelaskan. 2. Bagaimana rehabilitasi medik bisa mengatasi penurunan fungsi fisik?ilustrasi terapi rehabilitasi medik MediaTerapi rehabilitasi medik dipergunakan dalam dunia kedokteran untuk membantu pasien kembali ke dalam kondisi fisik terbaiknya. Gangguan kesehatan seperti sakit punggung, bahu, pinggul, hingga lengan dan kaki dapat dilatih kembali dengan menggunakan alat-alat dari pengamatannya, dr. Penny mengatakan sekitar 80 persen kasus tulang belakang, seperti gangguan postur, nyeri pinggang, nyeri leher, bisa ditangani dengan kedokteran fisik dan rehabilitasi akan memastikan diagnosis dan membuat program terapi yang sesuai kondisi Siapa yang bisa mendapatkan rehabilitasi medik?ilustrasi praktik kiropraktik Ryutaro TsukataBeberapa kasus yang membutuhkan rehabilitasi medik sebagai program pemulihan meliputi Nyeri pinggang atau saraf terjepit HNP. Nyeri leher dan punggung bagian atas. Nyeri bahu akibat sakit karena proses degeneratif atau akibat cedera. Gangguan postur tubuh seperti skoliosis. Amputasilansia dengan penyakit sendi degeneratif seperti osteoartritis dan osteoporosis. Mengalami cedera otot atau tulang seperti patah tulang atau robekan tendon. Pasca stroke. Cedera tulang belakang. Cedera saraf. Pascaoperasi tulang belakang dan operasi ortopedi lainnya. Rehabilitasi medik bisa menjadi pengobatan yang tepat jika kamu memiliki masalah terkait otot, tulang, maupun persendian. Pastikan untuk mendapatkan diagnosis terlebih dahulu agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Baca Juga Tips Menjaga Kesehatan Tulang Belakang Menurut Pakar
Mengenal Tugas Dokter Ortopedi, Spesialis Pengobatan Tulang dan Sendi Dokter ortopedi adalah dokter menangani cedera dan penyakit pada sistem muskuloskeletal tubuh, antara lain tulang, sendi, tendon, otot, pembuluh darah, dan saraf. Cedera ini umumnya terjadi karena olahraga, kecelakaan, ataupun penyakit tertentu. Jakarta Dokter ortopedi adalah dokter menangani cedera dan penyakit pada sistem muskuloskeletal tubuh, antara lain tulang, sendi, tendon, otot, pembuluh darah, dan saraf. Cedera ini umumnya terjadi karena olahraga, kecelakaan, ataupun penyakit tertentu. Jadi dokter ortopedi tidak hanya menangani patah tulang saja, tetapi seluruh anggota gerak tubuh. Kamu perlu mengenal tentang dokter ortopedi agar tidak salah mengambil tindakan terkait kesehatan anggota gerak tubuh, khususnya tulang dan persendian. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Jumat 15/5/2020 tentang dokter ortopedi sebagai spesialis penanganan masalah anggota gerak tubuh. Dokter Spesialis Ortopedi Ortopedi adalah cabang ilmu kedokteran yang mengobati dan mencegah berbagai penyakit atau gangguan pada sistem muskuloskeletal, yaitu sistem pergerakan tubuh yang melibatkan fungsi tulang, persendian, ligamen, otot, pembuluh darah, saraf, tendon, serta tulang belakang. “Salah satu kasus yang mungkin cukup sering ditangani dokter ortopedi adalah cedera pada atlet. Seperti yang kita tahu, atlet rawan terkena cedera akibat aktivitas olahraga yang dijalaninya. Di sinilah salah satu peran dokter spesialis ortopedi,” ujar Nicolaas Budhiparama MD., PhD., SpOT K. Di samping itu, seorang dokter ortopedi juga menangani pasien dari segala usia, mulai dari bayi hingga orang lanjut usia lansia. Gangguan Kesehatan yang Ditangani Dokter Spesialis Ortopedi Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dokter ortopedi menangani gangguan sistem muskuloskeletal, antara lain ● Gangguan pada tulang, antara lain infeksi, fraktur patah tulang, osteoporosis, tumor, dan kelainan bentuk tulang. Gangguan pada persendian, seperti nyeri sendi, pembengkakan sendi, radang sendi, cedera meniscus, robekan ligamen, bursitis, ataupun dislokasi sendi cerai sendi, tendinitis, yang bisa terjadi baik di lutut, bahu, atau sendi lainnya. Gangguan pada tulang belakang, seperti nyeri punggung, skoliosis, cedera dan patah tulang belakang. tumor atau infeksi tulang belakang. Gangguan pada kaki dan pergelangan kaki. Jepitan saraf baik pada tulang belakang atau tempat lainnya seperti pergelangan tangan carpal tunnel syndrome, siku, atau pada anggota gerak lainnya. Penyakit yang mengenai otot atau jaringan lunak, meliputi atrofi, cedera otot dan jaringan lunak, infeksi jaringan lunak, hingga tumor atau kanker jaringan lunak. ● Penyakit degenerative atau penuaan yang biasanya terjadi di sendi, baik itu sendi besar seperti lutut, pinggul, bahu ataupun sendi kecil seperti tulang belakang, jari-jari kaki dan tangan, dan sendi lainnya. Dengan mengenal berbagai masalah yang dapat ditangani dokter ortopedi tersebut, kamu tentunya tidak perlu bingung lagi dalam penanganan masalah pada anggota gerak tubuh. Waktu yang Tepat untuk Konsultasi ke Dokter Spesialis Ortopedi Mengenali gejala penyakit dan waktu yang tepat untuk berkonsultasi ke dokter spesialis ortopedi sangatlah penting. Bagaimana tidak, masalah pada tulang dan sendi, ataupun anggota gerak tubuh lainnya perlu segera ditangani. Kamu sangat disarankan untuk melakukan konsultasi jika mengalami masalah pada sistem muskuloskeletal, meliputi otot, tendon, saraf, tulang, sendi, dan ligamen. Berikut beberapa gejala yang menandakan kamu perlu melakukan konsultasi ke dokter spesialis ortopedi ● Mengalami nyeri otot, sendi, atau tulang yang menetap dan tidak membaik setelah beberapa hari. Patah tulang Pembengkakan sendi, otot, atau jaringan lunak yang disertai nyeri, dan panas ketika disentuh. Mengalami cedera fisik yang menimbulkan nyeri, kesulitan bergerak, atau luka terbuka disertai patah tulang. Kaku otot, sendi, atau tulang. Kesemutan atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu. Perubahan bentuk sendi dan tulang yang mengakibatkan kesulitan beraktivitas sehari-hari. ● Bentuk lutut yg mirip dgn huruf O atau X Persiapan Sebelum ke Dokter Spesialis Ortopedi Jika kamu ingin melakukan konsultasi dengan dokter spesialis ortopedi, kamu perlu memperhatikan beberapa hal penting. Berikan keterangan atau informasi yang tepat agar dokter dapat memberikan diagnosis dan pengobatan yang tepat pula. Selain itu, memilih dokter yang terpercaya juga penting dalam pengobatan. Perhatikanlah beberapa hal penting berikut ini. “Pertama, sebaiknya kamu mencatat keluhan apa saja yang kamu alami. Ingat kembali aktivitas apa saja yang kamu lakukan sebelumnya, terutama yang menyebabkan cedera. Kumpulkan riwayat medis yang lengkap, termasuk riwayat pengobatan atau riwayat penyakit tertentu. Hal ini sangat berguna bagi dokter untuk mendiagnosis penyakit apa yang sebenarnya kamu sedang alami,” papar dr. Imelda, SpOT. Kemudian, kamu disarankan juga untuk meminta rekomendasi dari orang yang kamu percaya atau dari dokter umum dalam memilih dokter ortopedi. Cara lain jika kamu masih belum yakin adalah dengan membaca ulasan dari blog atau internet, setidaknya kamu bisa melihat portofolio dokter tersebut. Cari tahu terlebih dahulu, bagaimana pengalaman dan penilaian dari beberapa pasien yang pernah ditangani oleh dokter yang akan dipilih. Ini akan jadi langkah cermat dalam memilih dokter ortopedi terbaik. Pengobatan yang Dilakukan Oleh Dokter Spesialis Ortopedi Dokter ortopedi tentu sudah terlatih untuk melakukan berbagai tindakan medis baik yang membutuhkan tindakan operasi ataupun tidak. Pada masa pengobatan, dokter ortopedi akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu disertai dengan tes penunjang untuk memastikan diagnosis. Pemeriksaan tambahan lain yang mungkin diperlukan antara lain tes darah, analisis cairan sendi, arthrogram, pemindaian tulang bone scan, rontgen foto polos, CT scan, USG dan juga MRI. Bahkan, di RS Medistra sekarang sudah tersedia yang tercanggih dimana dapat dilakukan MRI dinamik yaitu posisi berdiri dan terbuka. Hal ini akan sangat membantu bagi pasien yang menderita claustrophobia takut akan ruangan tertutup. Setelah itu, dokter ortopedi akan melanjutkan pengobatan yang dengan diagnosis dan kondisi pasien. Tindakan non bedah yang dilakukan dokter ortopedi, seperti pemberian obat-obatan, menentukan anjuran olahraga, pemasangan gips, serta merujuk ke bagian fisioterapi. Jika terdapat indikasi, maka dokter ortopedi akan melakukan tindakan operasi atau bedah, seperti ● Arthoroskopi, yaitu prosedur yang menggunakan kamera dan peralatan khusus yang dimasukkan ke dalam sendi. Prosedur ini perlu dilakukan untuk mendiagnosis dan mengobati masalah seputar persendian. Fiksasi internal, yaitu prosedur untuk memperbaiki patah tulang pada posisi yang tepat dengan menggunakan pelat logam, pin, atau sekrup, saat tulang sedang disembuhkan. Pengapuran sendi, yaitu proses pengkapuran sendi dengan memakai pelat yang dibantu dengan pencangkokan tulang Penggantian sendi parsial, total, atau revisi, yaitu prosedur penggantian sendi yang rusak dengan sendi buatan yang disebut prostesis. Tindakan operasi juga dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan lunak, misalnya tendon atau ligamen yang robek, atau pembuluh darah dan saraf. Osteotomi, yaitu mengoreksi kelainan bentuk tulang. Amputasi ataupun replantasi penyambungan anggota gerak Rekonstruksi, baik itu ligamen, tulang, ataupun otot. Operasi tulang belakang, meliputi diskektomi, foraminotomi, laminektomi, vertebro / kyphoplasty, meluruskan tulang belakang yang bengkok scoliosis dan penyatuan tulang belakang. Prosedur perbaikan atau peremajaan tulang rawan. * Artikel ini bekerjasama dengan Nicolaas Budhiparama, MD., PhD., SpOTK dari Nicolaas Institute of Constructive Orthopedic Research & Education Foundation for Arthoplasty & Sports Medicine. dan Instagram dokternicolaas Artikel lainnya dari prof nicolaas Carpal Tunnel Syndrome Apakah Anda pernah mengalami kesemutan atau nyeri pada pergelangan tangan yang menjalar hingga ke jari-jari? Jika ya, maka mungkin Anda pernah mengalami gejala dari carpal tunnel syndrome CTS. CTS banyak dialami oleh ibu-ibu rumah tangga, pekerja kantor Selengkapnya Efek Samping Obat Peninggi Badan Tinggi badan menjadi salah satu penilaian di masyarakat umumnya. Banyak orang yang bilang tubuh ideal adalah berat badan dan tinggi badan yang cukup. Hal ini membuat orang berlomba-lomba mencari alternatif agar tinggi badannya bertambah, salah satunya den Selengkapnya Mengenal Kanker Tulang Kanker tulang adalah jenis kanker yang muncul pada sel-sel di dalam tulang. Kanker tulang dapat menyerang tulang mana pun di dalam tubuh, tetapi umumnya muncul di tulang belakang, tengkorak, panggul, lutut, tungkai, bahu, dan lengan. Kanker tulang terg Selengkapnya
Dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi adalah dokter yang terlatih dalam menangani kasus luka pada tulang, otot, dan jaringan ikat tubuh. Dokter subspesialis ini juga berperan penting dalam menangani cedera parah yang berpotensi membuat penderitanya mengalami kecacatan. Ortopedi merupakan bidang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang kesehatan dan gangguan pada tulang, sendi, otot, dan jaringan ikat, seperti ligamen dan tendon. Gangguan pada bagian tubuh tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya adalah cedera atau luka. Dalam hal ini, peran dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi diperlukan. Selain menangani kasus cedera berat, dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi juga menangani kasus gangguan tulang, sendi, dan otot akibat kelainan genetik atau cacat bawaan lahir. Kondisi yang Dapat Ditangani Dokter Ortopedi Ahli Traumatologi dan Rekonstruksi Berikut ini adalah kondisi atau gangguan yang dapat ditangani oleh seorang dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi Cedera atau patah tulang dan sendi, termasuk crush injury Kelainan bentuk tulang, misalnya akibat cedera, osteoporosis, tumor atau kanker, hingga penyakit autoimun Osteomielitis atau infeksi pada tulang dan jaringan di sekitarnya Gangguan persendian, seperti radang sendi, robekan ligamen, bursitis, dislokasi sendi, dan nyeri sendi Cedera atau patah tulang belakang dan panggul Kelainan dan cedera pada jaringan ikat, misalnya tendinitis Gangguan pada sendi lutut, meliputi cedera meniskus dan robekan pada ligamen lutut Masalah pada otot, misalnya otot robek, cedera hamstring, dan sindrom kompartemen Cedera pada tangan dan pergelangan tangan, seperti patah tulang tangan dan pergelangan tangan serta keseleo Infeksi, cedera, hingga tumor atau kanker jaringan lunak Tindakan yang Dapat Ditangani Dokter Ortopedi Ahli Traumatologi dan Rekonstruksi Seorang dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi dapat melakukan diagnosis pada gangguan otot, tulang, atau jaringan tubuh beserta tingkat keparahannya, khususnya yang disebabkan oleh cedera. Dalam menentukan diagnosis, dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi dapat melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah dan urine, foto Rontgen, USG, CT scan, serta MRI. Setelah diagnosis gangguan ortopedi pada pasien diketahui, dokter ortopedi subspesialis traumatologi dan rekonstruksi dapat melakukan penanganan berupa Pemberian obat-obatan Dokter dapat meresepkan obat-obatan sesuai kebutuhan pasien, misalnya obat antinyeri golongan NSAIDs untuk mengatasi nyeri, antibiotik untuk mengatasi infeksi, hingga suplemen kalsium dan vitamin D untuk mendukung proses pemulihan cedera tulang dan sendi. Operasi Untuk beberapa kasus, operasi mungkin diperlukan untuk menangani cedera pada tulang, sendi, atau jaringan ikat. Jenis operasi yang dapat dilakukan dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi adalah Operasi penggantian sendi, untuk mengganti bagian sendi yang telah mengalami kerusakan Operasi fiksasi internal open reduction internal fictation, untuk memperbaiki jaringan tulang yang rusak dengan cara memasang pin, sekrup, atau pelat yang terbuat dari logam Fusi atau penggabungan jaringan tulang, terutama dalam operasi leher dan tulang belakang Osteotomi, untuk mengoreksi kelainan, bentuk, dan posisi tulang Operasi perbaikan jaringan lunak, untuk memperbaiki otot, ligamen, atau tendon yang rusak parah Operasi pengangkatan tumor pada jaringan lunak dan tulang Operasi rekonstruksi pembuluh darah vena dan arteri Artroskopi, untuk mendiagnosis dan menangani gangguan pada persendian Amputasi, bila cedera tulang atau sendi yang dialami penderita cukup berat Fisioterapi Untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan otot, tulang, dan sendi yang bermasalah, dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi akan menyarankan pasien untuk menjalani fisioterapi. Fisioterapi bisa dilakukan setelah pasien sudah pulih dari tindakan operasi. Pada kasus cedera parah yang membuat pasien harus menjalani amputasi, dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi juga dapat menyarankan pasien untuk menggunakan alat bantu atau prostetik. Dalam praktiknya, dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi sering kali bekerja sama dengan dokter spesialis lain, seperti dokter reumatologi, dokter anestesi, dokter ortopedi, dokter rehabilitasi medik, dan dokter penyakit dalam. Waktu yang Tepat Memeriksakan Diri ke Dokter Ortopedi Ahli Traumatologi dan Rekonstruksi Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi setelah mendapat rujukan dari dokter umum atau dokter ortopedi. Namun, Anda juga bisa langsung berkonsultasi ke dokter subspesialis ini bila mengalami beberapa gejala berikut ini Nyeri otot, sendi, atau tulang yang menetap dan tidak membaik setelah beberapa hari Pembengkakan sendi, otot, atau jaringan lunak yang disertai nyeri dan sensasi panas ketika disentuh Cedera fisik yang menimbulkan nyeri, sulit bergerak, atau luka terbuka disertai patah tulang Kaku otot, sendi, atau tulang Nyeri lutut yang tak kunjung membaik atau semakin parah Kesemutan atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu setelah mengalami cedera Perubahan bentuk sendi dan tulang, sehingga sulit diluruskan atau digerakkan Persiapan Sebelum ke Dokter Ortopedi Ahli Traumatologi dan Rekonstruksi Ada beberapa hal yang sebaiknya Anda persiapkan sebelum bertemu dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi, di antaranya Catatlah keluhan atau gejala yang dialami. Buatlah catatan berisi riwayat kejadian dan waktu terjadinya cedera, serta penanganan yang telah dilakukan, misalnya dengan obat-obatan atau tindakan tertentu seperti pijat dan urut. Siapkan dokumen berisi riwayat medis, riwayat pengobatan, atau hasil pemeriksaan dokter sebelumnya, jika ada. Bawalah surat rujukan dari dokter lain, apabila Anda dirujuk ke dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi. Anda dapat berkonsultasi ke dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi secara langsung apabila mengalami keluhan seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Jika masih ragu, Anda dapat meminta saran dari dokter ortopedi atau dokter umum untuk menentukan dokter ortopedi ahli traumatologi dan rekonstruksi yang tepat sesuai kondisi yang dialami.
Dokter spesialis ortopedi memiliki peran penting dalam mengatasi masalah tulang dan sendi, misalnya cedera atau patah tulang. Namun, perannya tidak hanya sebatas itu, ada berbagai tugas dan kompetensi lain yang dimilikinya. Apa itu dokter ortopedi? Dokter ortopedi atau lengkapnya dokter spesialis ortopedi dan traumatologi adalah dokter yang memiliki spesialisasi untuk merawat penyakit-penyakit yang terkait dengan sistem muskuloskeletal, seperti tulang, sendi, otot, ligamen, tendon, dan saraf yang berhubungan dengan sistem gerak manusia. Profesi yang juga sering disebut dokter spesialis tulang ini memiliki sejumlah tugas yang meliputi Mendiagnosis dan mengobati kondisi yang mempengaruhi sistem muskuloskeletal Membantu proses pemulihan pasien, misalnya agar mendapatkan kembali kemampuan gerak, kekuatan, jangkauan gerak, dan fleksibilitasnya setelah cedera atau operasi Membuat strategi untuk mencegah cedera atau menjaga agar kondisi kronis tidak memburuk. Di Indonesia, dokter ortopedi memiliki gelar Untuk bisa mendapatkan gelar ini, seseorang harus menempuh pendidikan dokter umum terlebih dahulu. Setelah itu, barulah ia bisa mendaftar untuk melanjutkan pendidikan spesialis ortopedi. Sebagian dokter ortopedi adalah generalis, tapi ada juga yang fokus pada bagian tubuh tertentu. Beberapa subspesialisasi dari dokter SPOT adalah sebagai berikut Tulang belakang Pinggul dan lutut Tangan, ekstremitas atas, dan bedah mikro Bahu dan siku Kaki dan pergelangan kaki Cedera olahraga Ortopedi anak Ortopedi onkologi Trauma lanjutan. Kasus yang paling sering membuat seseorang datang ke dokter ortopedi adalah patah tulang. Namun kondisi lain seperti skoliosis, nyeri punggung, hingga kanker, juga bisa diatasi oleh dokter ahli tulang. Jenis penyakit yang ditangani oleh dokter ortopedi Dokter ortopedi dapat menangani masalah nyeri sendi Dokter ortopedi memiliki kompetensi untuk menangani semua penyakit yang berhubungan dengan sistem muskuloskeletal. Kondisi ini bisa sudah ada sejak lahir, akibat cedera, atau muncul seiring bertambahnya usia. Beberapa penyakit yang biasa ditangani oleh ahli ortopedi, antara lain Patah tulang Nyeri otot Nyeri sendi Sakit punggung Sakit leher Nyeri bahu Carpal tunnel syndrome Cedera tendon atau ligamen, seperti keseleo, tendonitis peradangan tendon, dan cedera ligamen lutut anterior ACL Radang sendi atau arthritis Kelainan bentuk kaki atau tangan seperti tulang yang melengkung, seperti club foot Cerebral palsy Infeksi tulang Displasia pinggul Distrofi otot Neurofibromatosis Osteoporosis Skiatika linu panggul Kelainan tulang belakang Penyakit tulang bawaan pada anak, misalnya skoliosis Tumor tulang Kanker tulang. Untuk mengatasi penyakit pada sistem muskuloskeletal, dokter bisa melakukan berbagai perawatan. Namun secara garis besar, penanganan ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu perawatan non-invasif tanpa operasi dan operasi. Baca Juga Kenali 6 Penyakit Sendi yang Bisa Sebabkan Nyeri hingga Mengganggu Aktivitas Tindakan medis yang dilakukan oleh dokter ortopedi Umumnya, dokter akan menyarankan perawatan tanpa operasi terlebih dahulu jika memang masih memungkinkan. Misalnya, pada kondisi infeksi, nyeri, atau bengkak di area tulang, sendi, otot, atau ligamen, dokter biasanya akan meresepkan obat untuk meredakannya. Obat yang umum diberikan adalah pereda nyeri dari golongan anti-inflamasi nonsteroid AINS atau kortikosteroid untuk kondisi yang lebih parah. Dokter juga dapat memberikan penyesuaian aktivitas dan pola makan untuk pasien supaya penyembuhannya bisa berlangsung dengan baik. Apabila kedua tindakan tersebut tidak memberikan hasil optimal, dokter spesialis ortopedi dapat melakukan tindakan medis sesuai dengan gangguan yang dialami oleh pasien. Beberapa antaranya meliputi 1. Pemasangan alat medis Pada kondisi cedera, seperti terkilir, dokter mungkin akan memilih perawatan dengan cara imobilisasi alias memasang alat supaya area tubuh yang sakit tidak banyak bergerak dan cepat sembuh. Contoh alat dan bahan yang biasanya dipasang bisa berupa gips, splints, serta orthopedic braces alat penyangga yang dipasang di tubuh. 2. Fisioterapi Dokter ortopedi dapat menganjurkan fisioterapi Prosedur fisioterapi berujuan membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari setelah operasi, cedera, kecelakaan, atau sakit yang mempengaruhi sistem muskuloskeletalnya. Contoh beberapa perawatan dalam fisioterapi meliputi Terapi panas dan dingin, yakni menggunakan cryotherapy terapi dingin dan termoetrapi terapi panas untuk mengobati nyeri dan pembengkakan muskuloskeletal Terapi olahraga, dengan melakukan latihan penguatan, mobilitas, atau keseimbangan bersama dengan terapis Traksi, yakni menghilangkan tekanan dari sendi yang tertekan atau rusak dengan menggunakan peralatan atau tangan terapis Terapi laser atau terapi cahaya, yang memakai laser tingkat rendah atau cahaya untuk meningkatkan kinerja otot, mengurangi kelelahan otot, serta memungkinkan perbaikan otot setelah cedera 3. Arthroplasty Arthroplasty adalah operasi penggantian sendi pada sendi yang telah rusak atau sakit biasanya akibat arthritis dengan sendi buatan. Prosedur ini biasa dilakukan untuk menangani sendi pada pinggul atau lutut. 4. Arthroscopy Arthroscopy adalah operasi menggunakan arthroscope yang berbentuk seperti selang dengan kamera di ujungnya, sehingga dokter tidak perlu membuat sayatan terlalu besar. Prosedur ini umumnya dilakukan untuk mendiagnosis gangguan sendi atau mengobati ligamen robek. 5. Operasi patah tulang Pada kondisi patah tulang yang parah, dokter biasanya akan melakukan operasi pemasangan pin, sekrup, ataupun kawat agar dapat kembali menyeimbangkan posisi tulang hingga tulang baru bisa tumbuh. Setelah operasi perbaikan patah tulang, sebagian besar pasien kehilangan kekuatan otot dan rentang gerak di area yang terpengaruh. Jadi, dokter akan merekomendasikan fisioterapi untuk mengembalikan kekuatan otot, gerak sendi, dan kelenturannya. 6. Operasi cangkok tulang Operasi cangkok tulang dilakukan untuk memperkuat atau mengganti tulang yang rusak akibat penyakit karena tubuh pasien tidak mampu menghasilkan tulang baru dengan Dalam tindakan medis ini, dokter spesialis tulang dapat menggunakan tulang yang diambil dari bagian lain di tubuh pasien atau pendonor untuk ditransplantasikan. 7. Operasi penyatuan tulang belakang spinal fusion Operasi penyatuan tulang belakang bertujuan mengatasi kondisi seperti skoliosis, cedera leher ataupun cedera tulang Dokter bedah ortopedi akan menyatukan dua ruas tulang belakang atau lebih untuk memperbaiki gangguan, sehingga memungkinkannya untuk sembuh dan menyatu sebagai tulang yang padat. 8. Osteotomi Prosedur osteotomi oleh ahli ortopedi Osteotomi adalah prosedur yang melibatkan pemotongan bagian tulang tertentu, lalu memperbaiki posisinya. Dokter ortopedi terkadang dapat menggunakannya untuk menangani radang sendi. 9. Perbaikan jaringan lunak Dokter spesialis ortopedi juga dapat melakukan perbaikan jaringan lunak pada pasien. Jenis prosedur ini digunakan untuk memperbaiki otot, ligamen, atau tendon yang rusak parah agar dapat kembali berfungsi. 10. Carpal tunnel release Carpal tunnel release adalah operasi memotong ligamen di carpal tunnel, sehingga mengurangi tekanan pada saraf median dan rasa sakit akan hilang. Sesuai namanya, prosedur ini bertujuan menangani sindrom carpal tunnel syndrome. Baca Juga Obat Nyeri Tulang Paling Ampuh Berdasarkan Penyebabnya Itulah sederet tindakan medis yang bisa dilakukan oleh dokter ortopedi. Dokter akan menentukan jenis penanganan yang sesuai dengan kondisi Namun, kamu tidak harus menunggu sakit sebelum ke dokter spesialis tulang. Kamu juga bisa datang untuk berkonsultasi sesuai kebutuhan, misalnya menanyakan jenis latihan untuk menguatkan otot dan sendi, atau mencegah cedera saat berolahraga. Untuk memastikan apakah kamu perlu ke dokter ahli tulang apa tidak, kamu juga dapat berkonsultasi dengan dokter umum secara online terlebih dulu di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
dokter ortopedi spesialis tulang belakang