doa ma tsur adalah
BAGIKAN SALAH satu waktu diijabahnya suatu doa ialah ketika seseorang bangun dari tidurnya di malam hari kemudian ia berdoa dengan yang ma'tsur. Tak ada manusia yang tidak memiliki keinginan. Sebab, setiap manusia memiliki nafsu dan kebutuhan. Sehingga, hal itulah yang mendorong seseorang untuk terus memimpikan suatu hal yang berada dalam
AlMa'tsurat sendiri merupakan kumpulan wirid yang pertama kali disusun oleh Imam Hasan Al Banna. Di dalam kumpulan wirid ini terdiri dari ayat-ayat al Quran dan doa-doa dari hadis Nabi Saw. Doa Minum Air Zamzam yang Penting Dibaca, Manfaatnya Sesuai Niat Peminumnya Kata Ma'tsur artinya dituntunkan oleh Rasulullah Saw.
Nah semua ini - dan masih banyak lagi - adalah doa-doa ghairul ma'tsur. Tidak satu pun para imam kaum muslimin membid'ahkannya. Tidak satu pun para imam kaum muslimin membid'ahkannya. Tentunya, doa-doa di atas tidak berbeda kedudukannya dengan doa-doa susunan ulama lainnya seperti doa Rabithah, atau doa lainnya.
Sebuahdoa yang dari nabi, seperti nabi mendoakan sahabatnya abu hurairoh Pertanyaan baru di B. Arab من جد وجدpelajaran apa yang dapat kamu ambil dari kalimat tersebut?
DoaDan Bacaan Shalat; Saturday, 9 May 2015. Doa Ma'tsur اَللَّهُمَّ زِدْنَاوَلاَتَنْقُصْنَا, وَاَكْرِمْنَا وَلَاتُهِنَّا, وَاَعْطِنَاوَلَا تَحْرِمْنَا, وَاَثِرْنَا وَلَاتُؤْثِرْ عَلَيْنَا, وَاَرْضِنَا
mộ dung phu nhân không dễ chọc. Assalamu’alaikum ALHAMDULILLAH, WA SHALATU WA SALAMU ALA RASULILAAH Ustad Sigit yang selalu dirahmati ALLAH, Ada 2 hal yang menjadi pertanyaan saya, yaitu 1. Dalam sebuah lagu yang dibawakan oleh RAIHAN, disebutkan bahwa Rasul SAW , dibangkitkan dari golongan tihamah. Apa arti dan maksud dari tihamah ini ustad ? 2. Dalam sebuah buku, saya pernah membaca istilah, yaitu ghoiru ma’tsur, dalam buku itu ditulis ghoiru ma’tsur adalah doa-doa yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW. Apakah seluruh doa yang kita panjatkan kepada ALLAH SWT harus pernah diajarkan oleh Rasul SAW ? Bagaimana status doa kita yang mungkin berbeda “keinginan” dan “kebutuhan” dengan Rasul SAW, sehingga doa tsb tidak pernah diajarkan dan dipanjatkan Rasul SAW. Demikian pertanyaan saya, mohon maaf kalau pertanyaannya tergolong pertanyaan awam, semoga ustad berkenan untuk membahasnya. Abu ABis Jawaban Waalaikumussalam Wr Wb Penjelasan tentang Tihamah Abul Mundzir mengatakan bahwa tihamah adalah daerah sepanjang pantai termasuk didalamnya adalah Mekah. Dia berkata sedangkan Hijaz adalah daerah yang memisahkan antara tihamah dan arudh Mekah, Madinah dan sekitarnya, pen. Al Madini mengatakan bahwa Tihamah adalah daerah dari Yaman terus hingga ke pedalaman dan Mekah termasuk kedalam tihamah. Dinamakan tihamah dikarenakan panasnya yang sangat terik dan anginnya yang tidak berhembus. Apabila dikatakan tahimal hurr jika panas itu sangat terik. Dan dikatakan tihmah apabila terjadi perubahan udaranya dan jika dikatakan tahima ad duhn apabila terjadi perubahan baunya lemak Mu’jamul Buldan juz I hal 440 Asy Syaukani mengatakan bahwa yang dimaksud dengan “dari penduduk Tihamah” adalah Mekah dan sekitarnya. Kata itu berasal dari at tiham yaitu panas yang sangat terik dan angin yang tidak berhembus. Dengan demikian yang dimaksud dengan tihamah adalah Mekah, tempat dilahirkan serta diutusnya Nabi Muhammad saw. Sebagaimana diketahui bahwa beliau saw dilahirkan di keluarga Bani Hasyim di Mekah pada hari senin tanggal 9 Rabiul Awwal pada permulaan tahun gajah, dan empat puluh tahun setelah kekuasaan Kisra Anusyirwan atau bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 M berdasarkan penelitian ulama terkenal, Muhammad Sulaiman al Manshurfury dan peneliti astronomi, Mahmud Basya, demikianlah disebutkan Syeikh Shafiyurrahman al Mubarakhfury dialam kitabnya ar Rahiqul Makhtum hal 35. Adapun diutusnya beliau sebagai seorang rasul setelah ber-tahannuts yaitu menyendiri untuk beribadah dan memikirkan kebesaran Sang Pencipta alam semesta yang luar biasa ini di Gua Hira di Jabal Nur yang berjarak lebih kurang dua mil dari Mekah dan pada saat itu usia beliau adalah 40 tahun. Doa Ma’tsur dan Ghoiru Mat’sur Apabila dikatakan al utsroh, ats tsu’tsuroh dan ats-tsa’tsuur maka semuanya bermakna tanda-tanda yang dijadikan oleh orang-orang arab di perut onta. Apabila dikatakan atsartul ba’iir artinya matsur diberi tanda. Pen Dan apabila dikatakan hadits ma’tsur maka ia adalah hadits yang diberitakan oleh manusia sebagian mereka kepada sebagian yang lain yaitu orang-orang yang datang belakangan mentransfernya dari orang-orang yang datang sebelumnya. Jika dikatakan ats-tsartul hadits maka ia adalah ma’tsur. Lisanul Arab juz IV hal 5 Dari makna bahasa itu kita bisa simpulkan bahwa doa yang matsur adalah doa yang merupakan warisan atau peninggalan dari Nabi Muhammad saw atau yang diajarkan oleh beliau saw, sebaliknya dengan makna ghoiru matsur. Jumhur fuqoha berpendapat bahwa dibolehkan pada setiap doa baik untuk kepentingan duniawi maupun ukhrowi akherat namun berdoa dengan yang ma’tsur lebih utama daripada berdoa dengan yang ghoiru mat’sur. al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 7161 Dibolehkannya berdoa dengan yang ghoiru ma’tsur selama tidak berdoa dengan kemaksiatan atau memutuskan silaturahim berdasarkan hadits Nabi saw yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh bahwasanya Nabi saw bersabda,”Doa-doa seorang hamba akan selalu dikabulkan selama ia tidak berdoa dengan dosa atau memutuskan silaturahim dan tidak tergesa-gesa.’ Lalu beliau saw ditanya,’Wahai Rasulullah apa yang dimaksud dengan tergesa-gesa.’ Beliau saw menjawab,’orang yang berkata bahwa aku telah berdoa, aku telah berdoa namun aku tidak melihat Allah mengabulkan doaku lalu ia meninggalkan berdoa.” HR. Muslim Wallahu A’lam sumber This entry was posted on Mei 26, 2009 at 303 am and is filed under Tanya Jawab with tags You can follow any responses to this entry through the RSS feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Jakarta - Membaca doa di Hijr Ismail termasuk salah satu amalan sunnah yang dapat dikerjakan oleh muslim yang sedang melaksanakan ibadah haji maupun umrah. Hijr Ismail terletak di sebelah utara dinding Ka'bah, tepat di bawah pancuran Mizab.Muhammad Abdul Hamid Asy-Syarqawi dan Muhammad Raja'i ath-Thahlawi dalam Al-Kakbah Al-Musyarrafah wa Al-Hajar Al-Aswad menyebut, tempat ini diyakini menjadi kuburan dari Nabi Ismail AS dan Siti Hajar. Hijr Ismail ditutupi dengan bebatuan warna-warni yang diletakkan pada 826 ini Hijr Ismail yang dibatasi oleh area dinding Ka'bah sebelah barat daya ditutupi oleh marmer berwarna putih. Menurut Al-Azraqi, Nabi Ibrahim AS menjadikan Hijr Ismail sebagai pendamping Ka'bah. Saat itu, tempat tersebut dijadikan sebagai kandang kambing Nabi Ismail AS. Oleh karena itu, Hijr Ismail bukanlah bagian dari Ka' Hijr yang melengkung membentuk setengah lingkaran dibangun Nabi Ibrahim AS sebagai pendamping Ka'bah. Adapun, bagian yang memanjang sealur dengan dinding Ka'bah merupakan bagian yang diambil dari Ka'bah dengan ukuran 6 hasta 1 syibr sekitar 2,85 meter.Namun, menurut Basalamah, saat ini ukurannya sudah mencapai 9 hasta sekitar 4 meter. Bertambahnya ukuran tersebut dikarenakan Hijr Ismail yang direnovasi beberapa kali sehingga menambah bagian yang memanjang dari Ka'bah ke tersebut dijelaskan pula oleh Sejarawan Abdullah Al-Kurdi yang menulis bahwa setelah Nabi Ibrahim AS rampung membangun Ka'bah, ia meminta sang putra, Nabi Ismail AS, untuk memilih tempat di dekat Ka' itu, dia ditugaskan menjaga dan memeliharanya lalu tempat tersebut diberi nama Hijr Ismail, yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dari pohon al-arak. Al-Kurdi juga menulis, "Nabi Ibrahim AS membangun Hijr di dekat Ka'bah sebagai pendamping dari pohon Al-Arak yang didobrak kambing. Jadilah ia kandang bagi kambing Nabi Ismail AS."Menurut Al-Kurdi, Nabi Ibrahim AS memilih tempat ini bukan atas kemauannya sendiri, melainkan wahyu dari Allah SWT. Memuliakan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS karena mereka berdua adalah orang pertama yang membangun Ka' Sabiq dalam Kitab Fikih Sunnah Jilid 3 menjelaskan bahwa bagi seorang muslim yang tidak dapat memasuki Ka'bah, dapat memasuki Hijr Ismail dan melaksanakan salat di dalamnya karena hal tersebut merupakan salah satu perbuatan ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA berkata, "Wahai Rasulullah, semua keluargamu pernah memasuki Ka'bah kecuali aku." Rasulullah SAW bersabda, "Utuslah seseorang untuk mendatangi Syaibah agar ia membukakan pintu Ka'bah untukmu."Kemudian Aisyah RA mengutus seorang Syaibah. Tetapi, Syaibah berkata, "Ketika malam hari, kami tidak membukanya, baik pada masa jahiliah maupun setelah datangnya Islam." Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Salatlah di Hijr Ismail karena kaum mu telah meninggalkan sebagian bangunan Ka'bah ketika mereka membangunnya kembali." HR AhmadSelain memasuki dan melaksanakan salat, membaca doa di Hijr Ismail juga termasuk salah satu amalan sunnah. Hal ini dijelaskan oleh Imam an-Nawawi dalam Kitab al-Adzkar. Adapun doa di Hijr Ismail yang ma'tsur menurut Imam an-Nawawi sebagai berikut,يَا رَبِّ أَتَيْتُكَ مِنْ شُقَّةٍ بَعِيْدَةٍ مُؤَمَلاً مَعْرُوفَكَ فَأَنِلْنِي مَعْرُوفاً مِنْ مَعْرُوفِكَ تُغْنِينِي بِهِ عَنْ مَعْرُوْفِ مَنْ سِوَاكَ يَا مَعْرُوفاً بِالْمَعْرُوفِArab Latin Yaa rabbi ataituka min syuqqatim ba'iidatim muammilan ma'ruufaka fa anil nii ma'ruufam min ma'ruufika tughniinii bi hii 'an ma'ruufi man si- waaka, yaa ma'ruufam bil ma'ruufArtinya "Ya Allah, Aku mendatangi-Mu dari negeri yang jauh mengharapkan kebaikan-Mu, maka berikanlah kepadaku kebaikan dari kebaikan-Mu yang mencukupi aku dari kebaikan selain-Mu wahai Zat pemberi kebaikan."
PALEMBANG - Bacaan Doa Al-Matsurat Dzikir Sore Hari, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya. Doa Al Ma' tsurat atau Doa Al Makhturat adalah kumpulan doa doa yang dibaca setiap pagi dan sore sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Al Ma’tsurat merupakan kitab kecil berupa kumpulan doa yang disusun oleh Al Imam Hasan Al Banna Rahimahullahyang berisi doa-doa yang berasal dari Al Quran dan As Sunnah. Berikut bacaan doa Al Ma'tsurat dirangkaum dari buku elektronik Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan KDT. AL-BANNA, AL-IMAM HASAN Al Mat'tsurat Doa dan Zikir rasulullah saw./penulis, Al Imam Hasan, Al-Banna; penerjemah, Ibu Nizhamuddin; penyunting, Tim GIP Al Ma'tsurat أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ، مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، مِنْ هَمْزِهِ، وَنَفْخِهِ، وَنَفْثِهِ A'udzubillaahis samii'il 'aliimi minassyaithoonirrojiim Artinya Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari syaithan yang terkutuk. Allah Ta'ala berfirman. "Apabila engkau hendak membaca Al-Quran, hendaklah memohon perlindungan kepada Alla dari Setan yang terkutuk". Ibnus -Sunni mengeluarkan dari Anas bahwa Nabi saw. bersabda, Barang siapa di pagi hari mengucap doa di atas, maka akun akan menjamin tidak akan diganggu setan sampai sore hari" Dha'iful-jami'ush-shaghir. Al - Faatihah بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Doa Agar Mendapatkan Keturunan Terbaik dari AllahBerdoa kepada Allah SWT adalah bentuk pengakuan bahwa segala sesuatu... Read more Doa Memohon Keberkahan dalam KeluargaKeluarga adalah fondasi utama dalam kehidupan kita. Keberkahan dalam keluarga... Read more Doa Agar Mendapatkan Jodoh Terbaik dari AllahPernahkah kamu merasa khawatir atau cemas tentang siapa yang akan... Read more Doa Berhubungan Suami Istri Bahasa Arab + ArtinyaDoa adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama... Read more Doa Memohon Ketetapan PendirianKamu pasti punya keinginan dan cita-cita dalam hidup. Namun, untuk... Read more Doa Berbuka Puasa Sesuai Hadits Rasulullah SAWPuasa Ramadan adalah salah satu ibadah wajib bagi umat Islam,... Read more Doa Memohon Makanan yang Halal dan Terhindar dari Makanan HaramDalam agama Islam, menjaga kehalalan dalam konsumsi makanan merupakan salah... Read more Doa Memohon Keteguhan Hati Pada Agama IslamDalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita menghadapi tantangan dan godaan yang... Read more Doa Memohon Kesabaran Menghadapi UjianKesabaran merupakan salah satu sifat terpuji dalam agama Islam, dan... Read more Doa Keselamatan Dunia Akhirat Arab, Latin dan ArtinyaDoa merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan dalam agama Islam.... Read more
Jika seseorang berdoa dalam shalat -misal ketika sujud atau saat tasyahud akhir sebelum salam- di mana doa tersebut dibuat-buat sendiri dengan selain bahasa Arab, seperti itu tidak dibolehkan bahkan shalatnya pendapat dalam madzhab Syafi’i. Oleh karena itu, baiknya memang doa dalam shalat adalah doa yang ma’tsur yang berasal dari Al Quran dan As Sunnah, itu lebih penjelasan dari Imam Nawawi rahimahullah di mana beliau bagi menjadi dua pembahasan yaitu hukum untuk doa ma’tsur yang ada nash dari Al Quran dan As Sunnah dan hukum untuk doa yang tidak ma’tsur. Beliau rahimahullah berkata,Adapun jika doanya itu ma’tsur berasal dari Al Quran dan As Sunnah, maka ada tiga pendapat dalam masalah ini di kalangan ulama Syafi’ pertama, bagi yang tidak mampu berbahasa Arab, maka ia boleh membaca terjemah dari doa tersebut. Namun bagi yang mampu berbahasa Arab, tidak dibolehkan baginya membaca terjemahnya. Jika ia mampu berbahasa Arab dan tetap memakai terjemah, shalatnya kedua, boleh membaca terjemah bagi yang bisa berbahasa Arab ataukah ketiga, tidak dibolehkan membaca terjemah baik yang mampu berbahasa Arab ataukah tidak karena pada saat itu tidak disebut darurat.[Untuk doa yang tidak ma’tsur]Untuk doa yang tidak ma’tsur tidak berasal dari Al Quran dan As Sunnah dengan selain bahasa Arab, maka tidak dibolehkan dan ini tidak ada khilaf dalam madzhab Syafi’i dan shalatnya bahkan menjadi batal. Hal ini berbeda jika seseorang membuat-buat doa dengan bahasa Arab, maka seperti itu dibolehkan dalam madzhab Syafi’i tanpa ada khilaf. Al Majmu’, 3 181.Salah seorang ulama Syafi’iyah, Muhammad bin Al Khotib Asy Syarbini rahimahullah berkata,فَإِنَّ الْخِلَافَ الْمَذْكُورَ مَحَلُّهُ فِي الْمَأْثُورِ .أَمَّا غَيْرُ الْمَأْثُورِ بِأَنْ اخْتَرَعَ دُعَاءً أَوْ ذِكْرًا بِالْعَجَمِيَّةِ فِي الصَّلَاةِ فَلَا يَجُوزُ كَمَا نَقَلَهُ الرَّافِعِيُّ عَنْ الْإِمَامِ تَصْرِيحًا فِي الْأُولَى ، وَاقْتَصَرَ عَلَيْهَا فِي الرَّوْضَةِ وَإِشْعَارًا فِي الثَّانِيَةِ ، وَتَبْطُلُ بِهِ صَلَاتُهُ .“Perbedaan pendapat yang terjadi adalah pada doa ma’tsur. Adapun doa yang tidak ma’tsur tidak berasal dalil dari Al Quran dan As Sunnah, maka tidak boleh doa atau dzikir tersebut dibuat-buat dengan selain bahasa Arab lalu dibaca di dalam shalat. Seperti itu tidak dibolehkan sebagaimana dinukilkan oleh Ar Rofi’i dari Imam Syafi’i sebagai penegasan dari yang pertama. Sedangkan dalam kitab Ar Roudhoh diringkas untuk yang kedua. Juga membaca doa seperti itu dengan selain bahasa Arab mengakibatkan shalatnya batal.” Mughnil Muhtaj, 1 273.Jadi berdasarkan pendapat dalam madzhab Syafi’i, berdoa dengan selain bahasa Arab tidak dibolehkan dan membuat shalat menjadi penting yang patut dibaca1- Adakah anjuran memperlama sujud terakhir untuk berdoa?2- Hukum berdoa dengan bahasa non Doa dengan bahasa sendiri dalam Bolehkah ketika sujud membaca doa yang asalnya dari Al Quran?Semoga bermanfaat. Hanya Allah yang memberi taufik.
doa ma tsur adalah