dibawah ini pernyataan yang tidak terkait masuknya islam ke indonesia

Dibawahini, pernyataan yang tidak terkait masuknya Islam ke Indoneisa adalah . A.Islam masuk dengan cara penaklukkan B.Islam telah masuk ke Indonesia sejak abad VII C Proses penyebaran Islam berjalan secara bertahap D.Kerajaan Majapahit berjasa menyebarluaskan Islam ditanah Jawa E.Peran kerajaan Tiongkok sangat penting dalam JejakWahabi, dari sayap kanan hingga perang Paderi. Heyder Affan. Wartawan BBC Indonesia. 20 Mei 2016. AFP. Sebuah poster yang terdapat di ruangan salah-satu kelas di sebuah pondok pesantren di Pertanyaan Pernyataan berikut yang tidak tepat terkait dengan kondisi sosial-politik Aceh sebelum terlibat perang dengan Belanda adalah. Merupakan medan perdanganan lada yang ramai. Wilayah yurisdiksi nya meliputi Langkat. Berada di bawah kendali Inggris. Dibawahini, pernyataan yang tepat terkait masuknya islam ke indonesia adalah.. a. Islam masuk dengan cara penaklukan b. Proses penyebaran islam berjalan secara bertahap c. Islam telah masuk ke indonesia abad ke-7 d. Kerajaan majapahit berjasa menyebar luaskan islam di tanah Jawa e. Peran kerajaan Cina sangat penting dalam Daribukti-bukti di atas, dapat dipastikan bahwa Islam telah masuk ke Indonesia pada masa Rasulullah masih hidup. Rasululah menerima wahyu pertama di tahun 610 M, dua setengah tahun kemudian menerima wahyu kedua (kuartal pertama tahun 613 M), lalu tiga tahun lamanya berdakwah secara diam-diamb periode Arqam bin Abil Arqam (sampai sekitar mộ dung phu nhân không dễ chọc. - Islam masuk ke Indonesia diyakini melalui perantaraan para pedagang muslim yang pelayarannya melintasi berbagai pulau di Nusantara. Mereka berasal dari berbagai wilayah, tak hanya abad 5 masehi, perdagangan dan pelayaran antarbenua sudah ramai. Para pedagang muslim yang singgah di Indonesia tidak hanya berdagang semata, tetapi juga turut mendakwahkan ajaran Islam. Meski begitu, sejarah awal masuknya Islam ke nusantara begitu kompleks sehingga memunculkan banyak teori. Sejumlah teori itu memuat penjelasan dari mana Islam masuk ke Indonesia. Baca juga Sejarah Masjid Indrapuri Aceh Besar Berdiri di Atas Fondasi Candi Masjid Wapauwe Kaitetu Saksi Sejarah Islam di Tanah Maluku Setidaknya ada 6 teori yang muncul. Keenamnya masing-masing mengidentifikasi asal pendakwah yang merintis penyebaran Islam ke Indonesia. Siapa saja tokoh yang mencetuskan 6 teori tersebut? Berikut ini penjelasan mengenai 6 teori itu dan tokoh-tokoh ahli pendukungnya. 1. Teori PersiaSalah satu teori menyebutkan bahwa Islam masuk Indonesia dibawa oleh orang-orang dari Persia, termasuk pengikut Syiah, pada awalnya. Teori ini dinamakan Teori Persia. Mengutip Modul Sejarah Indonesia Kelas X terbitan dari Kemdikbud, pencetus dan pendukung Teori Persia adalah Umar Amir Husen dan Hoesein Djajadiningrat. Keduanya meyakini orang-orang Persia sudah masuk Indonesia di abad 7 masehi. Bukti pendukung sebagai penguat teori ini adalah Adanya tradisi peringatan 10 Muharam atau Hari Asyura di sejumlah daerah. Di Sumatera Barat peringatan ini dinamakan Tabuik Tabutm dan di Jawa ada pembuatan bubur Syuro. Memiliki kesamaan ajaran sufi Pemakaian istilah persia dalam mengeja huruf arab Adanya kesamaan pada seni kaligrafi di beberapa batu nisan Islam aliran Syiah khas Iran marak di awal masuknya Islam di Indonesia Terdapat perkampungan Leren Leran di Giri, daerah Gresik, Jawa Timur. Pada mulanya, Teori Persia diterima sebagian ahli sejarah. Namun, teori ini mempunyai kelemahan yaitu di abad 7 masehi, kekuasaan Islam di Timur Tengah masih dipegang Dinasti Umayyah yang menguasai Damaskus, Baghdad, dan Jazirah Arab. Fakta tersebut menyanggah bahwa tidak mungkin pemuka Persia bisa menyokong dakwah Islam ke Nusantara secara besar-besaran. 2. Teori GujaratTeori Gujarat menyatakan masuknya Islam ke nusantara berasal dari kedatangan kaum saudagar dari Gujarat India lewat Selat Malaka. Mereka melakukan kontak dengan masyarakat lokal di bagian barat Nusantara yang kemudian memunculkan Kesultanan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di Nusantara. Bukti yang ditemukan salah satunya makam Malik As-Saleh marah Situ dengan angka 1297. Dia adalah pendiri Kesultanan Samudera Pasai di Aceh. Ada kemiripan antara nisan makam itu dengan corak batu nisan di Gujarat. Bukti lain dengan alasan serupa yaitu ditemukan pada nisan milik pendakwah Walisongo, Maulana Malik Ibrahim wafat 1419, dan nisan di pesisir utara Sumatera bertulis 17 Dzulhijjah 831 H atau 27 September 1428. Para tokoh pendukung teori Gujarat adalah Drewes yang dikembangkan Snouck Hurgronje, J. Pijnapel, Stutterheim, Moquette, dan Sucipto Wirjosuparto. 3. Teori CinaMenurut Teori Cina, Islam masuk nusantara bersamaan dengan migrasi orang-orang Cina menuju Asia Tenggara pada abad 9 masehi. Mereka banyak yang masuk ke wilayah Sumatera, terutama bagian selatan Palembang, di tahun 879. Sementara itu, Islam di Cina sudah berkembang sejak masa Dinasti Tang 618-905 masehi yang dirintis oleh Saad bin Abi Waqqash pada masa Kekhalifahan Utsman bin Affan. Karena itu, ketika terjadi migrasi penduduk dari Cina ke Asia Tenggara pada Abad 9, banyak muslim dari daratan itu turut bermukim di nusantara dan menyebarkan agama Islam. Bukti pendukungnya antara lain banyak orang Islam keturunan Cina yang memiliki pengaruh besar di Kesultanan Demak. Bukti lainnya, Raden Patah, pendiri kesultanan tersebut, merupakan putra dari seorang muslimah asli Cina. Raden Patah memiliki nama Cina, Jin Bun. Selain itu, ada masjid tua beraksitektur China di China ini didukung oleh sejumlah ahli, di antaranya Slamet Mulyana dan Sumanto Al Teori ArabPendukung Teori Arab adalah van Leur, Anthony H. Johns, Arnold, hingga Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka. Dalam teori ini dikemukakan bahwa Islam masuk Nusantara dibawa orang-orang Timur Tengah. Penyebarannya sudah terjadi sejak abad 7 Masehi. Bukti pendukung teori Arab yang dijelaskan Buya Hamka dalam buku Sejarah Umat Islam 1997 yaitu, ditemukannya naskah kuno yang menyebut bang Arab telah bermukim di sekitar Pantai Barat Sumatera pada tahun 625 M. Selain itu, ditemukan pula nisan kuno bertuliskan Syekh Rukunuddin di tempat itu bertahun 672 M. Sementara itu, Arnold memberi dukungan atas bukti dari Buya Hamka. Arnold mengatakan jika kaum saudagar Arab cukup dominan untuk melakukan perdagangan di Teori IndiaTeori ini dikemukakan oleh Thomas W. Arnold dan Marrison yang menemukan bukti bahwa Islam pertama kali masuk Indonesia melalui Coromandel dan Malabar India. Teori ini muncul untuk membantah anggapan bahwa Gujarat menjadi sumber penyebaran Islam ke nusantara. Alasannya, Gujarat belum menjadi pusat perdagangan yang menghubungkan wilayah Timur Tengah dengan kepulauan Nusantara. Marrison berpendapat bahwa meskipun batu-batu nisan yang ditemukan di tempat-tempat tertentu di Nusantara boleh jadi berasal dari Gujarat atau Bengal, itu tidak lantas berarti Islam juga datang berasal dari tempat batu nisan itu mencatat, saat sultan pertama Samudera Pasai wafat tahun 1297 M, Gujarat masih merupakan kerajaan Hindu. Baru setahun kemudian 699/1298 Cambay, Gujarat dikuasai penguasa muslim. Maka, dia mendukung teori bahwa Islam di Nusantara tidak dari Gujarat, melainkan dibawa oleh pendakwah Muslim dari pantai Coromandel pada akhir abad Teori BangladeshDikenal pula dengan teori Benggali, teori Bangladesh dikemukakan oleh S. Q. Fatimi. Teori tersebut menunjukkan sejumlah bukti bahwa Islam masuk ke Nusantara dari banyak tokoh terkemuka di Samudera Pasai adalah orang-orang keturunan Benggali. Di teori ini, Islam diyakini mulau berkembang di Nusantara sejak abad ke-11 menilai anggapat yang mengaitkan seluruh batu nisan di Pasai, termasuk makam Maulana Malik al-Saleh, dengan Gujarat adalah keliru. Penelitiannya menyimpulkan bahwa bentuk dan gaya batu nisan Malik al-Saleh berbeda sepenuhnya dengan batu nisan di Gujarat maupun daerah lain di Indonesia. Batu-batu nisan itu justru lebih mirip dengan batu nisan di kawasan teori ini mengabaikan fakta bahwa ada perbedaan mazhab fikih yang dianut kaum muslimNusantara Syafi’i dan umat Islam di Bengal Hanafi. - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Addi M Idhom Di bawah ini, pernyataan yang tidak terkait masuknya Islam ke Indonesia adalah.. Islam masuk dengan cara penaklukan Proses penyebaran Islam dilakukan secara bertahap Islam telah masuk ke Indonesia sejak abad ke-7 Kerajaan Majapahit berjasa menyebarluaskan Islam di tanah Jawa Ada pula kaum ulama atau ahli agama yang memang datang ke. Dibawah Ini Pernyataan Yang Tidak Terkait Masuknya Islam Ke Indonesia Beberapa teori ini menjelaskan mengenai persebaran agama Islam di Nusantara 1 Teori Gujarat, 2 Teori Arab, 3 Teori Persia, dan 4 Teori Cina. Persebaran agama Islam tidak secara langsung, melainkan secara bertahap dan cara damai sesuai dengan syariat agama Islam. bawah ini, pernyataan yang tidak terkait masuknya Islam ke Indonesia adalah. masuk dengan cara penaklukan telah masuk ke Indonesia sejak abad VII penyebaran Islam berjalan secara bertahap Majapahit berjasa menyebarluaskan Islam di tanah Jawa kerajaan Tiongkok sangat penting dalam. Peran kerajaan Cina sangat penting dalam periode awalan Jawabannya adalah b. Proses penyebaran islam berjalan secara bertahap DImulai dari bangsa pesisir dengan jalur perdagangan lalu merapat ke dalam melalui jalur pendidikan di pedalaman. Ada juga yang dengan menikahi pribumi dan melalui jalur dakwah dengan berbagai macam media oleh Wali Songo Masuknya agama Islam di Indonesia memiliki banyak teori, karena tidak ada yang tahu pasti, kapan agama Islam mulai masuk ke nusantara. Untuk itu berikut kami berikan beberapa penjelasan teori masuknya agama Islam ke nusantara. 1. Teori Republic of india Gujarat Teori ini dicetuskan oleh GWJ. Proses masuknya islam ke indonesiaDibawah ini pernyataan yang tidak terkait dengan masuknya Islam ke nusantara adalah August 27, 2022 by administrator Jakarta - Bukti sejarah Islam masuk ke Indonesia di sekitar abad ke-13 salah satunya adalah ditemukannya beberapa karya sufi abad tersebut. Sebenarnya, saluran masuknya ajaran Islam ke Nusantara, tidak hanya melalui jalur perdagangan dan dakwah saja. Tapi, bisa juga melalui pendidikan, perkawinan, dan kesenian. Masuknya Islam ke Indonesia juga banyak mempengaruhi kebudayaan kita, ya. Mulai dari bidang bahasa, sastra, seni, bahkan penanggalan. Masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia bisa dilihat dari hasil budaya yang ditinggalkannya yakni berupa seni bangunan, seni kaligrafi, seni sastra, dan lain sebagainya. Dalam hal seni bangunan terdapat ciri yang paling mencolok yang bisa dilihat dari bentuk bangunan Mesjid Agung Sumedang yakni berupa. answer choices gapura/ gerbang makam Q. Dibawah ini, pernyataan yang tidak terkait masuknya Islam ke Indonesia adalah. Sejarah masuknya islam di indonesiaFriday, February 17, 2023 Post a Comment. Di bawah ini, pernyataan yang tepat terkait masuknya Islam ke Indonesia adalah.. A. Islam masuk dengan cara penaklukan. B. Proses penyebaran Islam berjalan secara bertahap. C. Islam telah masuk ke Indonesia sejak abad ke-7. D. Kerajaan Majapahit berjasa menyebarluaskan Islam di tanah Jawa. Hal ini dikarenakan penyebaran agama Islam di nusantara yang cukup aktif adalah dari pulau Sumatera hingga ke Sulawesi dan Maluku. Hal tersebut terjadi sejak ratusan tahun yang lalu dan puncak penyebaran agama Islam terjadi pada masa walisongo. Dibawah ini, pernyataan yang tidak terkait masuknya Islam ke Indonesia adalah islam masuk dengan cara penaklukkan. Pembahasan dan Penjelasan. Jawaban A. Islam masuk dengan cara penaklukkan menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.. Jawaban B. Prose penyebaran Islam berjalan secara bertahap menurut saya. Di antaranya seperti Arab, Aceh, India, Cina, Tamil, Jawa, Bugis, dan Bengkulu. Bukti lain yang mendukung teori masuknya Islam ke Indonesia adalah munculnya kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Kerajaan Perlak yang diteruskan oleh Kerajaan Samudera Pasai. Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia SINDOinfoPapua Pegunungan dimekarkan dari provinsi Papua bersama dua provinsi lainnya yakni Papua Selatan dan Papua Tengah pada 30 Juni 2022 berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2022. [6] Sebelumnya nama usulan provinsi ini bernama Provinsi Papua Pegunungan Tengah. Papua Pegunungan adalah provinsi pertama dan satu-satunya di Indonesia yang tidak. Kedua jenderal itu dulunya bekerja sama, melakukan kudeta bersama, namun kini pertempuran mereka demi meraih supremasi justru menghancurkan Sudan. Mereka memiliki riwayat hubungan yang panjang. - Ada beberapa teori masuknya ajaran Islam ke Indonesia. Agama Islam masuk ke Nusantara Indonesia melewati perjalanan panjang dan dibawa oleh kaum muslim dari berbagai belahan bumi. Kini, Indonesia menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar di beberapa teori yang ada, ajaran Islam masuk ke Indonesia melalui orang-orang dari berbagai bangsa. Sebagian dari mereka ada yang datang ke Nusantara untuk berdagang sembari berdakwah. Ada pula kaum ulama atau ahli agama yang memang datang ke Nusantara untuk mensyiarkan ajaran Islam. Terlepas dari perdebatan dan diskusi yang kemudian muncul, ke-4 teori terkait masuknya Islam di Indonesia tersebut antara lain Teori India Gujarat, Teori Arab Mekah, Teori Persia Iran, dan Teori Masuknya Islam ke Indonesia Teori India Gujarat Teori yang dicetuskan oleh Drewes yang lantas dikembangkan oleh Snouck Hugronje, J. Pijnapel, Sutterheim, Moquette, hingga Sucipto Wirjosuparto ini meyakini bahwa Islam dibawa ke Nusantara oleh para pedagang dari Gujarat, India, pada abad ke-13 Masehi. Kaum saudagar Gujarat datang melalui Selat Malaka dan menjalin kontak dengan orang-orang lokal di bagian barat Nusantara yang kemudian melahirkan Kesultanan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di satu bukti yang mendukung teori ini adalah ditemukannya makam Malik As-Saleh dengan angka 1297. Nama asli Malik As-Saleh sebelum masuk Islam adalah Marah Silu. Ia merupakan pendiri Kesultanan Samudera Pasai di dari buku Arkeologi Islam Nusantara 2009 karya Uka Tjandrasasmita, corak batu nisan Sultan Malik As-Saleh memiliki kemiripan dengan corak batu nisan di Gujarat. Selain itu, hubungan dagang antara Nusantara dengan India telah lama terjalin Ditemukan pula batu nisan lain di pesisir utara Sumatera bertanggal 17 Dzulhijjah 831 H atau 27 September 1428 M. Makam ini memiliki batu nisan serupa dari Cambay, Gujarat, dan menjadi nisan pula untuk makam Maulana Malik Ibrahim, salah satu Walisongo, yang wafat tahun namanya, Teori Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari Gujarat pada abad ke-7 Hijriah, atau abad ke-13 Masehi. Gujarat terletak di India bagian barat dan berdekatan dengan Laut Belanda J. Pijnapel dari Universitas Leiden adalah orang pertama yang mengemukakan teori ini pada abad ke-19. Menurut Pijnapel, orang-orang Arab bermahzab Syafi’i telah bermukim di Gujarat dan Malabar sejak awal Hijriah abad ke-7 Masehi. Namun, yang menyebarkan Islam ke Indonesia, menurut Pijnapel, bukan orang Arab langsung, melainkan pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke dunia timur, termasuk dalam perkembangannya, pendapat Pijnapel diamini dan disebarkan oleh orientalis terkemuka Belanda, Snouck Hurgronje. Dalam pandangannya, yang termuat dalam Revue de l'histoire des religions 1894, Islam telah lebih dulu berkembang di kota-kota pelabuhan Anak Benua Gujarat telah lebih awal membuka hubungan dagang dengan Indonesia dibanding dengan pedagang Arab. Menurut Hurgronje, kedatangan orang Arab terjadi pada masa berikutnya. Orang-orang Arab yang datang ini kebanyakan adalah keturunan Nabi Muhammad yang menggunakan gelar “sayid” atau “syarif ” di depan namanya. Selain Hurgronje, pada tahun 1912, giliran Moquetta memberikan afirmasi atas Teori Gujarat dengan bukti sebuah batu nisan Sultan Malik Al-Saleh yang wafat pada tanggal 17 Dzulhijjah 831 H/1297 M di Pasai, Moquetta, batu nisan di Pasai dan makam Maulanan Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 di Gresik, Jawa Timur, memiliki bentuk yang sama dengan nisan yang terdapat di Kambay, akhirnya berkesimpulan bahwa batu nisan tersebut diimpor dari Gujarat, atau setidaknya dibuat oleh orang Gujarat atau orang Indonesia yang telah belajar kaligrafi khas Gujarat. Alasan lainnya adalah kesamaan mahzab Syafi’i yang dianut oleh masyarakat muslim di Gujarat dan Moquetta tersebut mendapat dukungan dari para sarjana lain seperti Kern, Winstedt, Bousquet, Vlekke, Gonda, Schrieke, dan Hall. Mereka ini sependapat dengan Moquette, dalam hal Gujarat sebagai tempat datangnya Islam di Nusantara, tentu saja dengan beberapa demikian, Teori Gujarat tak lepas dari kritik. Argumentasi Moquette, misalnya, ditentang oleh Fatimi. Ia berpendapat, mengaitkan seluruh batu nisan di Pasai, termasuk yang ada di makam Maulana Malik al-Saleh, dengan Gujarat adalah penelitian Fatimi, yang berjudul Islam Comes to Malaysia 2009, bentuk dan gaya batu nisan Malik la-Saleh berbeda sepenuhnya dengan batu nisan yang terdapat di Gujarat dan batu-batu nisan lain yang ditemukan Nusantara. Fatimi berpendapat bentuk dan gaya batu nisan itu justru mirip dengan batu nisan yang terdapat di Bengal. Oleh karena itu, Fatimi menyimpulkan, seluruh batu nisan itu hampir bisa dipastikan berasal dari juga Kejamnya Sultan Samudera Pasai dan Serbuan Majapahit Sejarah Kerajaan Sriwijaya, Lokasi, & Pusat Pengajaran Agama Buddha Sejarah & Daftar Kerajaan-kerajaan Maritim Islam di Indonesia Infografik Teori Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia. Teori Arab Mekah Teori selanjutnya tentang masuknya Islam di Indonesia diperkirakan berasal dari Timur Tengah, tepatnya Arab. Teori Arab Mekah ini didukung oleh van Leur, Anthony H. Johns, Arnold, hingga Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Buya Hamka, Islam sudah menyebar di Nusantara sejak abad 7 M. Hamka dalam bukunya berjudul Sejarah Umat Islam 1997 menjelaskan salah satu bukti yang menunjukkan bahwa Islam masuk ke Nusantara dari orang-orang yang diajukan Hamka adalah naskah kuno dari Cina yang menyebutkan bahwa sekelompok bangsa Arab telah bermukim di kawasan Pantai Barat Sumatera pada 625 M. Di kawasan yang pernah dikuasai Kerajaan Sriwijaya itu juga ditemukan nisan kuno bertuliskan nama Syekh Rukunuddin, wafat tahun 672 dan bukti yang dipaparkan Hamka tersebut didukung oleh Arnold yang menyatakan bahwa kaum saudagar dari Arab cukup dominan dalam aktivitas perdagangan ke wilayah dari pedagang Arab tersebut kemudian menikah dengan warga lokal dan membentuk komunitas muslim. Mereka bersama-sama kemudian melakukan kegiatan dakwah Islam di berbagai wilayah di juga Kisah Buya Hamka dan Awka Kakak Ulama, Adik Pendeta Sejarah Kekhalifahan Umayyah, Kejayaan, Hingga Keruntuhannya Wali Songo dan Jalan Setapak Syekh Siti Jenar Teori Persia Iran Teori bahwa ajaran Islam masuk ke Nusantara dari bangsa Persia atau wilayah yang kemudian menjadi negara Iran pada abad ke-13 Masehi didukung oleh Umar Amir Husen dan Husein Djajadiningrat. Abdurrahman Misno dalam Reception Through Selection-Modification Antropologi Hukum Islam di Indonesia 2016 menuliskan, Djajadiningrat berpendapat bahwa tradisi dan kebudayaan Islam di Indonesia memiliki persamaan dengan satu contohnya adalah seni kaligrafi yang terpahat pada batu-batu nisan bercorak Islam di Nusantara. Ada pula budaya Tabot di Bengkulu dan Tabuik di Sumatera Barat yang serupa dengan ritual di Persia setiap tanggal 10 Muharam. Akan tetapi, ajaran Islam yang masuk dari Persia kemungkinan adalah Syiah. Kesamaan tradisi tersebut serupa dengan ritual Syiah di Persia yang saat ini merujuk pada negara Iran. Teori ini cukup lemah karena mayoritas pemeluk Islam di Indonesia adalah bermazhab Sunni. Baca juga Tan Go Wat Datang Dari Cina, Lalu "Mengislamkan" Jawa Sejarah Kesultanan Demak Kerajaan Islam Pertama di Jawa Chengho, Panglima Islam Kekaisaran Cina Merambah Nusantara Teori Cina Penyebaran Islam di Indonesia juga diperkirakan masuk dari Cina. Ajaran Islam berkembang di Cina pada masa Dinasti Tang 618-905 M, dibawa oleh panglima muslim dari kekhalifahan di Madinah semasa era Khalifah Ustman bin Affan, yakni Saad bin Abi Waqqash. Kanton pernah menjadi pusatnya para pendakwah muslim dari A. Berlie 2004 dalam buku Islam in China menyebut relasi pertama antara orang-orang Islam dari Arab dengan bangsa Cina terjadi pada 713 M. Diyakini bahwa Islam memasuki Nusantara bersamaan migrasi orang-orang Cina ke Asia Tenggara. Mereka dan memasuki wilayah Sumatera bagian selatan Palembang pada 879 atau abad ke-9 M. Bukti lain adalah banyak pendakwah Islam keturunan Cina yang punya pengaruh besar di Kesultanan Demak, kerajaan Islam pertama di Jawa, seiring dengan keruntuhan Kemaharajaan Majapahit pada perjalanan abad ke-13 M. Sebagian dari mereka disebut Wali buku Sejarah yang ditulis oleh Nana Supriatna diungkapkan, Kesultanan Demak didirikan oleh Raden Patah, putra Raja Majapahit dari istri seorang perempuan asal Cina yang telah masuk Islam. Raden Patah yang memiliki nama Cina, Jin Bun, memimpin Demak bersama Wali Songo sejak 1500 juga Yazdegerd III, Penjaga Terakhir Persia Sebelum Era Islam Alasan Umar bin Khattab Menolak Salat di Gereja Sejarah Keruntuhan Kerajaan Majapahit &Peninggalannya - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Iswara N RadityaPenyelaras Yulaika Ramadhani - Sejarah masuknya Islam ke Indonesia untuk pertama kalinya masih diperdebatkan oleh para ahli hingga sekarang. Beberapa sejarawan menyebut abad ke-7 sebagai awal masuknya agama Islam ke Nusantara, sementara sebagian lainnya menyakini abad ke-13. Bukti sejarah masuknya agama Islam di Indonesia dimulai pada abad ke-7 Masehi ditunjukkan oleh berita China dari zaman Dinasti tersebut menerangkan bahwa pada 674 M, di pantai barat Sumatera telah terdapat perkampungan bernama Barus atau Fansur, yang dihuni oleh orang-orang Arab yang memeluk Islam. Terlepas dari perbedaan pendapat para ahli, berikut ini sumber-sumber sejarah masuknya Islam ke Indonesia. Keterangan dari para pedagang Arab Menurut keterangan para pedagang dan ahli geografi Arab yang hidup pada abad ke-9 dan ke-10, Kerajaan Sriwijaya telah memiliki hubungan dagang dengan para pedagang Arab dan Sriwijaya, para pedagang Arab mendapatkan kayu gaharu, cendana, kapur barus, gading, timah, dan rempah-rempah. Dengan demikian, diperkirakan banyak para pedagang Arab dan Persia yang menetap sementara di Sriwijaya untuk menunggu musim yang tepat untuk berlayar kembali. Sangat mungkin pula bahwa melalui kontak bisnis, terjadi pula kontak budaya dan agama antara masyarakat lokal dengan pedagang muslim. Baca juga Masuknya Islam ke Nusantara Catatan perjalanan Marcopolo Berdasarkan catatan perjalanan Marcopolo, yang singgah di Perlak pada 1292 dalam pelayaran pulang ke Persia dari China, diketahui bahwa saat itu telah ada kerajaan Islam di Tumasik dan Samudra Pasai. Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Semarang14 Februari 2022 1333Hai Indah, Kaka bantu jawab yaa. Jawaban yang tepat adalah opsi A. Untuk lebih jelasnya, yukk pahami penjelasan berikut ini. Islam datang dan mulai berkembang pada abad ke 7, dibuktikan berita Cina dari Dinasti Tang yang menjelaskan pada tahun 674 masehi ditemukan perkampungan orang-orang Arab di pantai barat Sumatera dengan nama Barus atau Fansur. Namun, belum ada sumber sejarah yang menyatakan secara pasti siapa penyebar islam pertama di wilayah Nusantara, namun yang pasti Islam tersebar pertama kali oleh para pedagang dari wilayah Arab dan sekitarnya yang melakukan aktivitas di Nusantara. Beberapa teori ini menjelaskan mengenai persebaran agama Islam di Nusantara 1 Teori Gujarat, 2 Teori Arab, 3 Teori Persia, dan 4 Teori Cina. Persebaran agama Islam tidak secara langsung, melainkan secara bertahap dan cara damai sesuai dengan syariat agama Islam. Perkembangan Islam semakin berkembang setelah berdirinya Kerajaan Islam pertama di Jawa yakni Kerajaan Demak. Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah, yakni seorang putra dari Raja Majapahit yang beragama Islam. Kisah berdirinya Kerajaan Demak berawal dari saran Sunan Ampel kepada Raden Patah untuk membuka kota baru di Glagah Wangi. Semoga membantu!

dibawah ini pernyataan yang tidak terkait masuknya islam ke indonesia