di bawah ini adalah tahapan tahapan tolak peluru kecuali
Gayatolak peluru di mana awalan menyamping sudut lemparan dinamakan gaya. 13. Di bawah ini adalah tahapan-tahapan tolak peluru, kecuali. A. cara memegang peluru B. menjaga keseimbangan C. sikap badan saat menolak peluru 25. Di bawah ini adalah bentuk langkah dalam aktivitas gerak berirama, kecuali.A. langkah biasa
Peraturantolak peluru disusun oleh IAAF yang menaungi olahraga atletik di dunia. 1. Berat peluru untuk atlet putra adalah 7,257 kg, sementara untuk atlet putri beratnya adalah 4 kg. 2. Ukuran peluru yang digunakan memiliki diameter sekitar 103 hingga 125 milimeter. 3. Durasi bagi seorang atlet sejak namanya dipanggil hingga selesai melakukan
A Gerak spesifik Tolak Peluru .. 153 B. Variasi Gerak Spesifik Pembelajaran Tolak Peluru Di bawah ini akan dijelaskan beberapa teknik menendang, menghentikan, dan mengiring bola dalam
Cara1: Peluru dapat dipegang dengan tangan kanan dan letakkan di leher bagian samping bawah telinga. Rentangkan lengan kiri ke arah depan sambil tubuh dihadapkan ke depan. Peluru kemudian ditolakkan dengan sudut parabola sejauh beberapa meter ke arah depan dan kaki kiri juga bisa ikut dilangkahkan ke depan.
1 Gerakan yang dominan dilakukan dalam permainan sepak bola adalah. a. menendang bola c. menggiring bola. b. menahan bola d. menyundul bola. 2. Awalan, kaki lurus dengan bola, kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan jari-jari menghadap ke depan dan lutut sedikit ditekuk, gerakan inimerupakan awalan menendang bola dengan.
mộ dung phu nhân không dễ chọc. Pengertian, Gaya, dan Jenis Tolak Peluru from peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang termasuk dalam nomor lempar. Olahraga ini sangat menuntut kekuatan dan teknik yang baik untuk dapat mencapai jarak yang maksimal dalam melempar peluru. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk dapat melakukan tolak peluru dengan baik. Berikut ini adalah tahapan-tahapan tolak peluru Persiapan Fisik dan MentalSebelum melakukan tolak peluru, atlet harus melakukan persiapan fisik dan mental terlebih dahulu. Persiapan fisik dilakukan dengan melakukan pemanasan dan stretching untuk menghindari cedera. Sedangkan persiapan mental dilakukan dengan fokus dan konsentrasi agar dapat melakukan tolak peluru dengan Sikap AwalSetelah melakukan persiapan fisik dan mental, atlet harus memulai dengan sikap awal yang tepat. Sikap awal yang benar adalah dengan berdiri tegak, kaki membentuk sudut 90 derajat, dan posisi badan Memegang PeluruSetelah memiliki sikap awal yang tepat, atlet harus memegang peluru dengan benar. Peluru dipegang dengan tangan yang dominan, dengan posisi tangan yang rileks dan jari-jari yang membentuk cengkeraman yang kuat pada Melakukan Gerakan AwalSetelah memegang peluru dengan benar, atlet harus melakukan gerakan awal untuk memulai tolak peluru. Gerakan awal dilakukan dengan membawa peluru ke belakang dengan posisi tangan yang rileks dan jari-jari yang Melakukan Gerakan Tolak PeluruSetelah melakukan gerakan awal, atlet harus melakukan gerakan tolak peluru. Gerakan tolak peluru dilakukan dengan melompat dan memutar tubuh ke arah depan dengan menggunakan kaki sebagai tenaga Melepaskan PeluruSetelah melakukan gerakan tolak peluru, atlet harus melepaskan peluru dengan benar. Peluru dilepaskan dengan menggunakan tangan yang dominan dengan posisi tangan yang rileks dan jari-jari yang MendaratSetelah melepaskan peluru, atlet harus melakukan landing atau mendarat dengan benar. Landing dilakukan dengan menekuk lutut dan menumpukan berat badan pada kaki yang digunakan sebagai tenaga tolak EvaluasiSetelah melakukan tolak peluru, atlet harus melakukan evaluasi terhadap teknik dan jarak yang dicapai. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam melakukan tolak Perbaikan TeknikSetelah melakukan evaluasi, atlet harus melakukan perbaikan teknik untuk dapat melakukan tolak peluru dengan lebih baik lagi. Perbaikan teknik dilakukan dengan latihan yang terus-menerus dan Istirahat dan RecoverySetelah melakukan tolak peluru, atlet harus melakukan istirahat dan recovery untuk memulihkan kondisi fisik dan mental. Istirahat dan recovery dilakukan dengan melakukan cooling down dan peluru adalah cabang olahraga atletik yang menuntut kekuatan dan teknik yang baik. Untuk dapat melakukan tolak peluru dengan baik, atlet harus melakukan beberapa tahapan yang telah dijelaskan di atas. Dengan melakukan tahapan-tahapan tersebut, atlet dapat mencapai jarak yang maksimal dalam melempar peluru.
WKHalo Revi, terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Kakak bantu jawab ya. Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah C. Menjaga keseimbangan. Berikut ini penjelasannya. Tolak peluru merupakan sebuah olahraga yang termasuk ke dalam cabang olahraga atletik, pada dasarnya tolak peluru merupakan olahraga dengan menggunakan peluru atau besi seberat kilogram dan dilempar sekuat dan sejauh jauhnya untuk memperoleh Jarak yang di capai. Ada beberapa tahapan dasar dalam melakukan tolak peluru yaitu 1. Memegang peluru. 2. Awalan. 3. Sikap badan saat menolak peluru. 4. Sikap badan setelah menolakkan peluru. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. Menjaga keseimbangan. Semoga akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!
Halo Putri D, terima kasih sudah bertanya di Roboguru, Kakak bantu jawab, ya. Jawaban C. Menjaga keseimbangan. Yuk simak pembahasan berikut. Tolak peluru merupakan sebuah olahraga yang termasuk ke dalam cabang olahraga atletik, pada dasarnya tolak peluru merupakan olahraga dengan menggunakan peluru atau besi seberat dan dilempar sekuat dan sejauh jauhnya untuk memperoleh Jarak yang di capai. Ada beberapa tahapan dasar dalam melakukan tolak peluru yaitu 1. Memegang peluru. 2. Awalan. 3. Sikap badan saat menolak peluru. 4. Sikap badan setelah menolakkan peluru. Jadi, jawaban yang tepat adalah C. Menjaga keseimbangan. Semoga membantu
- Tolak peluru adalah salah satu nomor pada cabang olahraga atletik kategori lempar. Selain tolak peluru, cabang olahraga atletik kategori lempar adalah lempar cakram, lempar lembing, dan lontar peluru atau shot put dalam Bahasa Inggris juga dilombakan pada pesta olahraga multicabang semisal Olimpiade dan Asian Games. Tolak peluru dilakukan dengan cara menolak atau mendorong, bukan melempar, peluru yang berbentuk bola besi bulat Gerakan menolak dalam olahraga tolak peluru dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Badan menyiku secara khusus dengan badan agak bersandar ke depan merupakan sikap dari olahraga atletik tolak peluru ini. Sesuai peraturan Asosiasi Federasi Atletik Internasional IAAF, berat peluru yang digunakan dalam perlombaan resmi adalah 7,26 kg putra dan 4 kg putri. Baca juga Tolak Peluru Sejarah, Peraturan, dan Jenis Gaya Peraturan Tolak Peluru Berikut adalah peraturan tolak peluru sesuai standar IAAF. Berat peluru untuk atlet putra adalah 7,257 7,26 kg atau 16 pon dengan diameter 125 mm, sementara untuk atlet putri beratnya adalah 4 kg atau 8,8 pon dengan diameter 103-105 mm. Durasi bagi seorang atlet sejak namanya dipanggil hingga selesai melakukan lontaran dalam area terbatas selama 60 detik. Atlet harus melempar peluru dalam area lingkaran berdiameter sekitar 2,134 meter, dilengkapi papan tumpuan setinggi 10 sentimeter di garis batasnya. Peluru yang dilempar harus jatuh dalam sektor tujuan yang memiliki radius 34,92 derajat dari area lempar, agar tidak mengalami diskualifikasi. Jika peluru jatuh di luar sektor lingkaran dalam pertandingan tolak peluru, maka pertandingan diperbolehkan. Ketika melakukan lemparan, atlet hanya boleh menggunakan satu tangan dengan posisi lebih tinggi dari bahu. Atlet dilarang keluar lingkaran sebelum peluru jatuh ke tanah. Atlet baru bisa meninggalkan lingkaran setelah peluru mendarat di area sasaran. Atlet tolak peluru sedang melakukan tolakan. Foto IAAF Baca juga 3 Cara Memegang Peluru yang Benar dalam Tolak Peluru Teknik Dasar Tolak Peluru Berikut adalah teknik dasar dalam olahraga tolak peluru, dikutip dari modul pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2020 yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Cara Memegang Peluru Peluru dipegang dengan jari-jari tangan dan terletak pada telapak tangan bagian atas. Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan yang dekat dengan jari-jari tangan. Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk dipergunakan untuk menahan dan memegang peluru bagian belakang. Jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk memegang atau menahan peluru bagian samping, yaitu agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar. Setelah peluru tersebut dapat dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada bahu dan menempel melekat di leher. Siku diangkat ke samping sedikit agak serong ke depan. Pada waktu memegang dan meletakkan peluru di bahu, usahakan agar keadaan seluruh badan dan tangan tidak kaku, tetapi harus rileks. Tangan dan lengan yang lain digunakan untuk menjaga keseimbangan. Baca juga Cara Melakukan Gaya O’Brien pada Tolak Peluru Sikap Awal Berdiri tegak menyamping ke arah tolakan, kedua kaki dibuka lebar. Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sedikit agak serong ke samping kanan. Berat badan berada pada kaki kanan, badan agak condong ke samping kanan. Tangan kanan memegang peluru pada bahu pundak, sementara tangan kiri dengan sikut dibengkokkan berada di depan sedikit serong ke atas dalam posisi rileks. Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan. Fokus pandangan ke arah tolakan. Sikap Menolak Peluru Bersamaan dengan memutar badan ke arah tolakan, siku ditarik serong ke atas ke belakang ke arah samping kiri. Pinggul dan pinggang serta perut didorong ke depan agak ke atas hingga dada terbuka, menghadap ke depan serong ke atas ke arah tolakan. Dagu diangkat atau agak ditengadahkan, pandangan tertuju ke arah tolakan. Saat seluruh badan dada menghadap ke arah tolakan, secepatnya peluru tersebut ditolakkan sekuat-kuatnya ke atas ke depan ke arah tolakan. Gerakan menolak peluru dilakukan dengan bantuan menolakkan kaki kanan dan melonjakkan seluruh badan ke atas serong ke depan. Gerakan Lanjutan Gerakan lanjutan adalah suatu bentuk gerakan setelah melakukan tolakan atau setelah peluru lepas dari tangan. Gerakan lanjutan bertujuan untuk menjaga keseimbangan tubuh agar tidak terjatuh ke depan atau keluar lingkaran tempat melakukan tolakan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
- Salah satu nomor lempar yang termasuk cabang olahraga atletik adalah tolak peluru. Senada dengan namanya, tolak peluru dilakukan dengan cara menolak bola besi mendorong dari bahu dengan menggunakan satu tangan. Menilik sejarahnya, tolak peluru sudah ada sejak 2000 tahun silam. Olahraga tolak peluru lantas popular bagi para pria Britania Raya Inggris lantaran dijadikan sebagai penguji kekuataan seorang lelaki. Pada awalnya, media peluru yang digunakan adalah batu. Kemudian, ketika masuk abad pertengahan, keberadaan batu digantikan dengan peluru meriam bersamaan dengan lahirnya sebuah inspirasi tolak peluru modern. Mengutip modul Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan karya Sabar Muljana dan Yunus Dartono 20206, olahraga tolak peluru mengalami kemajuan besar pada sekitar tahun 1950, ketika Parry O’Brien memulai tolakan menghadap bagian belakang ring metode ’Brien. Untuk melakukan praktek tolak peluru dengan baik dan memperoleh jarak tolakan yang jauh, seorang atlet harus memahami dan menguasai sejumlah teknik serta prinsip dasar olahraga ini. Beberapa prinsip dasar tolak peluru meliputi, cara memegang peluru, sikap badan ketika melakukan tolakan, cara menolakkan peluru, dan sikap badan setelah melakukan tolakan. Penjelasan mengenai teknik dasar tolak peluru bisa dilihat di Bola dan Lapangan Tolak Peluru Merujuk buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan oleh Muhajir 2017147, tolak peluru adalah suatu gerakan menolak atau mendorong alat bundar peluru dengan berat tertentu yang terbuat dari bahan logam, yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Adapun berat peluru yang kerap digunakan dalam sebuah ajang perlombaan tolak peluru terbagi menjadi 2 jenis, yakni sebagai berikut1. Untuk peserta laki-laki, berat bola tolak peluru adalah 7,25 kg2. Untuk peserta perempuan, berat bola tolak peluru sebesar 4 kg. 3. Untuk yunior putra, berat bola tolak peluru 5 kg4. Untuk yunior putri, berat bola tolak peluru 3 kg Sementara itu, lapangan tolak peluru memiliki bentuk yang hampir sama dengan arena untuk nomor lempar dari cabang olahraga atletik lainnya, yakni lempar cakram. Bedanya terletak pada adanya sebuah papan batas tolakan dalam arena lingkaran tolakan peluru. Kemudian beberapa ketentuan lain terkait lapangan tolak peluru dan ukurannya ialah sebagai berikut 1. Ada 2 bagian lingkaran di lapangan tolak peluru, yakni lingkaran untuk tolakan dan sektor Lingkaran tolakan di lapangan tolak peluru memiliki diameter 2,235 meter yang dikelilingi ring besar sebagai batas lingkaran dengan ketebalan 66 mm dan tinggi 2 cm. 3. Di bagian depan lingkaran tolakan dipasang balok dengan panjang 1,22 m, tinggi 10 cm, dan tebal 11,4 Lingkaran sektor pendaratan dalam lapangan tolak peluru, berupa garis batas sector line dan garis Sektor pendaratan memiliki sudut sebesar 40 derajat dan panjang dengan ukuran minimal 25 Gaya Tolak Peluru Gaya yang kerap digunakan dalam tolak peluru ada dua macam, yakni gaya lama gaya ortodoks dan gaya baru gaya O’Brian. Adapun gaya lain dari tolak peluru hanya merupakan sebuah variasi dari kedua gaya tersebut. Dalam tolak peluru, gaya ortodoks biasa disebut pula dengan istilah gaya menyamping. Sementara gaya baru atau gaya O'Brian kerap disebut gaya membelakangi arah tolakan. Adapun cara melakukan 2 macam gaya dalam tolak peluru bisa dicermati dalam perincian di bawah ini. 1. Cara menolak peluru dengan gaya ortodoks gaya menyamping Berdiri tegak menyamping ke arah tolakan Kedua kaki dibuka Kaki kiri lurus ke depan Kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sedikit agak serong ke samping kanan Berat badan berada pada kaki kanan, dan badan agak condong ke samping kanan Tangan kanan memegang peluru pada bahu pundak Tangan kiri dengan sikut dibengkokkan berada di depan sedikit agak serong ke atas dan melemas Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan Pandangan tertuju ke arah tolakan Tangan kiri didorongkan ke depan sekuat tenaga untuk menolakkan peluru Saat menolakkan peluru, kaki kanan yang di belakang diangkat untuk menambah daya tolakan. 2. Cara menolak peluru dengan gaya O'Brian membelakangi arah tolakan Berdiri tegak menyamping ke arah tolakan Kedua kaki dibuka Tumit kaki kiri yang di depan agak diangkat Lalu, pegang peluru dengan tangan kanan dan letakkan di bawah dagu sampaing kanan Bungkukkan badan ke depan hingga membelakangi sektor lemparan Pada saat bersamaan, lutut kaki kanan ditekuk dan menjadi tumpuan badan Sementara itu, kaki kiri yang tidak digunakan sebagai tumpuan diayunkan ke belakang Putar badan ke arah sektor lemparan Saat memutar badan, ganti kaki yang menjadi tumpuan Putaran badan diikuti dengan tolakan peluru ke arah sektor lemparan Saat melakukan tolakan, tangan kanan pemegang peluru disorongkan ke depan sekuat tenaga hingga kaki kanan ikut terangkat dalam posisi lutut menekuk 45 derajat. Gambar cara melakukan dua macam gaya tolak peluru di atas bisa dilihat di link ini hlm. 154. - Pendidikan Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Addi M Idhom
di bawah ini adalah tahapan tahapan tolak peluru kecuali